Namun terkait temuan praktek percaloan ini, Ombudsman tidak terburu-buru menyerahkannya ke tim Saber Pungli NTB. Dikatakan, bila dalam eskalasi tertentu membutuhkan peran saber pungli, Ombudsman bisa saja berkoordinasi dan bekerja sama. ‘’ Nanti kita lihat dulu perbaikan yang dilakukan. Dalam kondisi tertentu kita siap berkoordinasi dengan saber pungli,’’ tegasnya.
Trepisah Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin mengatakan, Imigrasi memang instansi vertikal yang tidak berada di bawah Pemprov NTB. Namun, korban pungli merupakan masyarakat NTB. “Gubernur juga perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, jadi tetap disikapi pungli di Imigrasi. Makanya saya akan segera panggil Imigrasi biar klir masalah ini,” ujarnya.
Pemanggilan tersebut harus dilakukan, mengingat instansi pelayanan publik sudah seharusnya terbebas dari percaloan dan pungli. Apalagi, pimpinan daerah di NTB setiap waktu selalu mengingatkan untuk memberikan pelayanan publik terbaik. “Pokoknya pelayanan publik seperti perizinan, apalagi Imigrasi itu tidak boleh lagi ada percaloan dan pungli,” tegas Wagub.
Terkait dengan percaloan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Lombok Timur dan Lombok Barat, Wagub juga sangat menyesalkan. Ketegasan dari bupati harus dibuktikan dengan menuntaskan masalah tersebut hingga ke akar-akarnya.(gal/zwr)