MATARAM—Kantor Imigrasi Kelas I Mataram merespon cepat temuan Ombudsman RI Perwakilan NTB terkait adanya praktek percaloan di kantor tersebut. Kepala Kantor Imigrasi Mataram Dudi Iskandar dan jajarannya mendatangi kantor Ombudsman Perwakilan NTB. Kedatangannya tersebut untuk berkoordinasi dengan Ombudsman terkait permasalahan yang ditemukan. ‘’ Setelah saya mendapat penjelasan, kita akan berupaya untuk memperbaiki ini. Jadi ini untuk persamaan persepsi kita. Masih adanya calo ini harus kita benahi,’’ ujar Dudi Iskandar saat memberikan keterangan didampingi ketua Ombudsman RI Perwakilan NTB Adhar Hakim Rabu kemarin (27/9).
Ia menyampaikan, Imigrasi saat ini terus berbenah memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan paspor juga diutamakan untuk kemudahan bagi masyarakat. Ia berharap masyarakat tidak percaya dengan janji-janji calo yang mengaku kenal dengan petugas imigrasi. Pemohon bisa datang langsung untuk difoto dan wawancara. Kemudian pembayaran dilakukan di bank. Setelah tiga hari baru paspornya bisa jadi. ”Masukan-masukan ini agar tidak ada opini masih adanya percaloan. Tetap kita akan memperbaiki pelayanan,’’ katanya.
Dudi mengaku akan mengambil tindakan tegas, jika memang menemukan adanya oknum yang terlibat praktek percaloan ini. ‘’ Kalau ada oknum yang bermain (nakal), kami akan bertindak sesuai dengan ketentuan. Saya tidak akan tebang pilih,’’ tegas pria yang baru dua hari menjabat ini.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB Adhar Hakim mengatakan sudah ada persamaan persepsi bahwa percaloan harus diberantas. Karena ketika calo sudah masuk kedalam sistem, maka itu merupakan peringatan yang keras. ‘’ Jadi kita sudah sepakat bahwa sistem yang ada di imigrasi harus dijaga. Jangan sampai rusak oknum tertentu. Temuan kami itu menjadi peringatan untuk diperbaiki. Kami juga akan terus mengawasi proses perbaikan selanjutnya,’’ katanya.