Hujan Lebat, Warga Kabupaten Lombok Utara Dilanda Bencana

Hujan Labat, Warga Kabupaten Lombok Utara Dilanda Bencana
RUSAK : Jembatan penghubung Dusun Lendang Batu dengan Dusun Tanak Muat Desa Kayangan Kecamatan Kayangan rusak parah akibat hujan deras. (Spesial For Radar Lombok)

TANJUNG – Hujan deras yang turun di sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Utara sepekan terakhir ini mengakibatkan longsor, tergenangan air, pohon tumbang hingga jembatan nyaris putus.

Empat jenis bencana alam yang terjadi ini di lokasi berbeda, longor terjadi di Dusun Dompu Desa Selengen Kecamatan Kayangan, air tergenang di Dusun Prawira Desa Sokong Kecamatan Tanjung, pohon tumbang di Desa Tempes Kecamatan Bayan, dan jembatan nyaris putus terjadi di Dusun Lendang Batu Desa Kayangan Kecamatan Kayangan. Bencana alama ini beruntung tidak ada menimbulkan korban jiwa.

Warga Dusun Dompu, Luji Hartono mengungkapkan, longsor terjadi dini hari di dua titik. Talud yang ambruk sepanjang 30 meter dengan tinggi lebih dari 5 meter. Longsor ini diakibatkan material talud dan tanah sampai menimbun yang menyebabkan sebagian badan jalan penghubung Desa Selengen ke Desa Gumantar terganggu. Kemudian, titik longsor lain yang nyaris menimbun rumah warga setempat bernama Lalu Juanda. “Rumah korban persis berdekatan dengan tebing sehingga nyaris tertimbun, tapi pemilik rumah dalam keadaan selamat tidak ada luka-luka,” ungkapnya, Kamis (1/2).

BACA JUGA : Gara-gara Banjir, Warga Bintaro Jaya Nyaris Bentrok

Atas kejadian itu, warga berharap kepada Pemkab Lombok Utara melalui instansi terkait memberi bantuan. Sebab, warga membutuhkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutup badan jalan, karena jalan ini akses satu-satunya penghubung lintas Desa Selengen dan Gumantar. “Ini harus dibereskan tanah-tanahnya supaya bisa kendaraan melintas,” harapnya.

Sementara pada titik longsoran lainnya, gundukan tanah berbukit yang berada di atas permukiman warga. Setidaknya ada 3 rumah warga dengan 4 KK (12 jiwa) yang baru bermukim di titik tersebut. Namun menurut Luji, apabila kemiringan bukit tersebut ditalud akan membuka peluang bagi warga lain untuk bermukim di sekitar areal tersebut. Warga tidak akan mampu menanggulangi biaya pentaludan untuk menata lingkungan setempat. Warga di sekitar itu tidak mungkin direlokasi, karena kesulitan pekarangan. Lebih baik bekas longsoran ditalud, karena di sekitarnya bisa menampung permukiman bagi warga lain di masa depan.

Sementara itu, Kades Kayangan Edi Kartono mengungkapkan, jembatan utama penghubung Dusun Lendang Batu ke Dusun Tanak Muat nyaris terputus disebabkan derasnya air sungai dibawah jembatan tersebut dengan kedalaman sekitar empat meter. Kerusakan ini pun cukup parah yang menyebabkan kendaraan roda empat tidak bisa melintas, bahkan bagi pengendara sepeda motor yang melintas pun harus berhati-hati yang sewaktu-waktu akan bisa ambruk mengingat kondisi hujan yang deras. “Jembatan dan jalan aspal hotmix yang dibangun pada kisaran 2015 lalu itu terkikis dan hanyut oleh derasnya aliran air sungai Lokok Tawah,” ungkapnya terpisah.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara Iwan Maret Asmara membenarkan dengan intensitas hujan yang tinggi sejak dari kemarin menyebabkan beberapa titik terjadi bencana alam. Untuk longsor sendiri pihaknya sudah menerjunkan anggota mengecek lokasi dan melakukan pengamanan sekitar lokasi. Namun, informasi terakhir tidak ada korban jiwa. “Memang rumah warga sangat berdekatan dengan perbukitan, kita terjunkan anggota untuk mengeceknya,” terangnya.

Sementara genangan air di permukiman warga Dusun Prawira disebabkan saluran irigasi yang tersumbat. Pihaknya bersama masyarakat sudah turun ke lokasi air menggenang di perkampungan Dusun Prawira. Petugas BPBD tampak membersihkan drainase dengan mengeluarkan tumpukan material sampah. Kemudian, pohon tumbang terdapat di kawasan Tampes dan Telaga Maluku di jalan raya. “Pohon tumbang ini tidak terlalu beras, dan sudah dibersihkan sama anggota,” pungkasnya. (flo)