MATARAM – Hujan yang mengguyur Kota Mataram selama selama seharian penuh kemarin membuat terjadinya banjir di banyak titik. Banjir juga diperparah dengan tingginya debit air sungai dari hulu. Air sungai meluap dan merendam rumah warga.
Pantauan koran ini di lapangan, titik banjir dan genangan menyebar hampir di semua kecamatan, diantaranya di Kecamatan Sekarbela, Ampenan, Mataram, Selaparang, Cakranegara dan Sandubaya. Namun kondisi yang parah ada di wilayah hilir yakni di Kecamatan Ampenan dan Sekarbela.
Di kawasan ini banjir terjadi di banyak tiik seperti di Lingkungan Karang Buaya, Batu Ringgit, Lingkungan Kekalek, Lingkungan Dende Seleh, Pasar Kebon Roek dan sekitarnya, Lingkungan Bintaro Jaya dan beberapa wilayah lainnya.
Kepala Badan Penangulangan Bencana (BPBD) Kota Mataram Dedi Supriyadi mengatakan, banjir hampir merata ada di semua wilayah tetapi untuk angka pasti per kelurahan atau kecamatan belum ada.”Banjirnya hampir ada di seluruh wilayah,” katanya kepada Radar Lombok kemarin.
Banjir dan genangan ini selain karena intensitas hujan, juga karena kiriman air dari wilayah hulu.
Selain itu kondisi drainase di Kota Mataram tidak ada yang bisa menampung air yang mengalir sehingga tumpah ke jalan. Seperti yang ada di Kelurahan Ampenan Utara tepatnya di depan Pasar Kebon Roek dan Pejarakan. “Makanya tadi kita buka semua penutup saluran supaya airnya lancar,” katanya.
Dedi menyebut BPBD sudah tanggap bencana untuk semua wilayah. Tetapi karena kekurangan personel dan fasilitas, pekerjaan belum maksimal. Dirinya sebagai Kepala Pelaksana BPBD Dedi tidak mau mengeluh dengan semua kekurangan fasilitas. Namun berusaha memanfaatkan peralatan yang ada. Seperti di SDN 47, BPBD memanfaatkan mesin air yang sudah rusak untuk menyedot air.” Kalau tidak begitu kasian anak-anak tidak bisa belajar,” katanya.