MATARAM – Gunung Agung di Bali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Statusnya juga telah dinaikkan dari level II (Waspada) ke level III (Siaga). Hal itu dikhawatirkan mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Lombok (BIL).
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Lalu Bayu Windia mengatakan, pihaknya saat ini terus memantau perkembangan gunung Agung. “Kami sudah kontak Kadishub terkait, para Syahbandar dan operator kapal (ASDP – red) di Lobar, KLU. Terutama pihak BIL,” terangnya kepada Radar Lombok, Selasa kemarin (19/9).
Dampak tidak normalnya gunung Agung dikhawatirkan mengganggu penerbangan ke BIL dan dari BIL. Mengingat, hal serupa sempat terjadi ketika gunung Baru Jari erupsi dan berdampak pada penerbangan di bandara Ngurah Rai Bali yang terganggu. Menurut Bayu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah memiliki prosedur dalam mengantisipasi situasi dan kondisi saat ini. “Kami di jajaran Perhubungan sudah punya prosedur standar menghadapi situasi erupsi. Hal itu terbangun paska erupsi Rinjani bila hari yang bertepatan dengan MTQ,” katanya.
Ditegaskan, hingga saat ini aktivitas gunung Agung yang meningkat belum memberikan dampak signifikan bagi NTB. Baik itu jalur udara maupun jalur laut. “Jadwal penerbangan masih normal dari dan ke Bali. Jalur laut juga belum ada perubahan jadwal,” jelas Bayu.
General Manager PT Angkasa Pura I BIL, I Gusti Ngurah Ardita membenarkan belum adanya gangguan penerbangan hingga saat ini. Namun pihaknya terus melakukan pemantauan sebagai langkah antisipasi.