Giliran Lombok Barat Disambangi Pameran Keliling Museum NTB

Ratusan Koleksi Benda Bersejarah Dipamerkan

PAMERAN KELILING: Bupati melihat benda bersejarah koleksi Museum NTB yang dipamerkan di Pameran Keliling Museum NTB, bertempat di Kantor Dinas Arpusda Lombok Barat. (fahmy/radarlombok)

GIRI MENANG—Setelah sebelumnya di Kabupaten Lombok Utara (KLU), kali ini literasi sejarah dan pameran keliling Museum Negeri NTB diadakan di Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Lombok Barat (Lobar), Senin (3/10).

Berbagai jenis benda bersejarah koleksi Museum NTB dipamerkan di tempat ini. Banyak koleksi benda yang diboyong oleh Museum NTB ke kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan  Daerah Lombok Barat.

Beberapa benda tersebut seperti Lesung dan Alu, Meriam, kemudian kitab dari daun lontar, dan juga benda berupa barang-barang yang digunakan untuk kebutuhan rumah, seperti gembok zaman dulu, kemudian alat pertukangan, dan alat kerajinan zaman dulu. Pameran ini akan digelar dari tanggal 3-6 Oktober 2022.

Kegiatan literasi sejarah dan pameran keliling Museum Negeri NTB, juga dirangkai dengan lomba membaca nyaring dan membaca cepat refleksi buku sejarah pada tingkat SD dan SMP, yang dibuka langsung oleh Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid.

Dalam sambutannya, Bupati Lombok Barat menyampaikan bahwa hingga saat ini hampir sebagian besar masyarakat masih banyak yang kurang peduli terhadap sejarah. Namun jika dilihat kembali, sebenarnya sejarah adalah unsur yang penting bagi suatu bangsa.

Baca Juga :  Museum NTB Bantah Menganaktirikan Koleksi Bersejarah dari Dompu

“Sejarah pada dasarnya merupakan tempat kita untuk bertumpu dalam mengambil pelajaran. Sehingga ke depannya kita tidak akan mengulangi kembali kesalahan yang telah kita lakukan di masa lalu,” tuturnya.

Bupati dua periode ini mengatakan bahwa kesadaran, kemauan dan tradisi masyarakat dalam membaca buku masih minim, jika dibandingkan banyaknya seseorang yang berbicara. Namun sering kali topik yang dibicarakan tersebut tidaklah begitu bermutu.

“Adanya kemajuan teknologi telah memberikan banyak dampak positif kepada masyarakat. Namun kemajuan teknologi juga telah memberikan dampak buruk terhadap masyarakat ketika tidak diiringi dengan budaya literasi. Sehingga banyak masyarakat yang tidak menyaring informasi yang didapatkan dari Sosmed yang dapat menimbulkan adanya hoax,” jelasnya.

Kepala Dinas Arpusda Lobar, H. Saiful Ahkam mengatakan bahwa berdasarkan sebuah penelitian menyebutkan rata-rata lama membaca buku masyarakat Indonesia hanya 6 menit perminggu. Dan jika dibandingkan dengan lama masyarakat membaca media digital yang bisa mencapai 3,9 jam perhari, tentunya dapat menimbulkan urgensi untuk meningkatkan literasi di masyarakat.

Baca Juga :  Museum NTB Gelar Pameran Keliling di Lombok Utara

“Berdasarkan penelitian tersebut, kami memiliki keinginan untuk meningkatkan antusias masyarakat dalam membaca buku fisik dan mengurangi ketergantungannya terhadap media digital. Adapun salah satu cara yang kami lakukan ialah dengan mengadakan kolaborasi bersama Museum Negeri NTB, dan menyelenggarakan kegiatan Pameran Keliling Museum NTB ini,” tegasnya.

Sedangkan Kepala Museum Negeri NTB, Bunyamin, M.Hum menambahkan bahwa kegiatan Pameran Keliling Museum Negeri NTB ini adalah kali kedua, yang sebelumnya dilaksanakan di Kabupaten Lombok Utara.

Tujuan diadakannya kegiatan ini ialah untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum. “Kami membawa sekitar 122 barang koleksi kami yang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambahkan wawasan tentang sejarah kepada masyarakat, khususnya kepada anak-anak,” terangnya. (ami)

Komentar Anda