TANJUNG–Pameran Keliling Museum Negeri NTB dengan mengusung tema “Warisan Alam dan Budaya Sebagai Sumber Sejarah Serta Ilmu Pengetahuan” secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) Danny Karter Febrianto Ridawan, bertempat di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan KLU, Selasa (23/08).
Selain Wabup KLU, tampak hadir yaitu Wakil Ketua DPRD KLU H. Burhan M Nur, Wakapolres KLU Kompol Samnurdin, Pabung Dandim Mataram Letkol INF Ibnu Haban, Asisten I Setda KLU Raden Nurjati, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Simparudin, Kepala Dinas Perpustakaan NTB, Drs Tri Budiprayitno, M.Si, Kepala Museum NTB, Bunyamin, M.Hum, Kepala UPTD Dikbud NTB Lalu Rudi, Ketua TP-PKK KLU Galuh Nurdiyah Djohan Sjamsu, serta undangan lainnya.
Kesempatan itu, Wabup menyampaikan bahwa Pameran Keliling Museum NTB di KLU pada 23-26 Agustus 2022 ini, bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat guna ikut berpartisipasi memamerkan koleksi kepada para pengunjung.
Adapun koleksi yang dipamerkan pada pameran berupa 10 kategori, yakni koleksi geologi, biologi, arkeologi, historikal, filologika, numismatika, heraldika, seni rupa dan teknologika.
“Kesepuluh jenis koleksi museum ini dikombinasikan dengan koleksi milik masyarakat yang juga turut dipamerkan,” jelas Wabup KLU.
Sementara itu, Kepala UPTD Dikbud NTB Lalu Rody Karyawan, mengatakan sejarah ilmu tidak mudah kita dapat dari para leluhur kita. “Museum sebagai lembaga untuk menyimpan benda-benda bersejarah. Hal ini tidak bisa kita lakukan sendiri, butuh kerja sama dengan para peneliti,” terangnya.
Pada kesempatan itu juga, Ketua Panitia Pamaren Keliling Museum, yang juga Kepala Museum Negeri NTB, Bunyamin, M.Hum, mengucapkan terima kasih kepada Pemda KLU, khususnya Dinas Perpustakaan dan Arsip KLU, yang telah ikut menyukseskan kegiatan Pameran Museum Keliling ini.
“Ada tiga bentuk pameran yang dilakukan oleh pihak Museum Negeri NTB, yakni pameran tetap, pameran temporer, dan pameran keliling. Untuk di KLU ini, ada 110 koleksi yang dibawa dari Museum Negeri NTB,” tutur Bunyamin. (der)
