MATARAM–Dalam waktu dekat Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) NTB siap-siap menyeleksi 16 atletnya. Seleksi ini digelar lantaran ajang prakualifikasi PON panjat tebing akan berlangsung di Makasar, Sulawesi Selatan (Sulsel), 14-20 November 2019.
Panjat NTB sendiri berada di Zona 3 bersama belasan daerah lainnya. “Dalam waktu dekat ini kita akan bersurat ke masing-masing Pengcab FPTI kabupaten kota. Kita minta mereka untuk menyiapkan atletnya untuk ikuti seleksi,” beber Sekum Pengprov FPTI NTB, Yudhistira, Kamis (17/10).
Di ajang prakualifikasi itu, FPTI NTB bakal menurunkan sedikitnya 10 atlet. Namun sebelum mengirim atlet, mereka akan menggelar pelatda terpusat yang akan digelar di Mataram akhir Oktober ini.
Dalam Pelatda nantinya pihaknya akan memanggil sebanyak 16 atlet dari kabupaten kota yang berprestasi di Porprov NTB 2018 lalu. Mereka terdiri dari 4 atlet asal Kota Bima, 6 atlet-asal Dompu, 2 dari Lotim, dua dari Loteng dan dua atlet dari Kota Mataram.
Ke 16 atlet itu akan latihan terpusat di Mataram selama sebulan. Setelah itu pihaknya akan memilih 10 atlet terbaik untuk mewakili NTB di pra PON 2019.
“Kemungkinan kita mengirim sepuluh atlet terbaik di pra PON, enam atlet putra dan empat putri,” jelasnya.
Sementara untuk pembiayaan pelatda masih dipikirkan oleh FPTI NTB. Pasalnya, KONI NTB tak menanggung biaya untuk Pelatda desentralisasi atlet.
Dalam hal ini, FPTI NTB menawarkan solusi, Pengcab menanggung biaya Pelatda dan Pengprov menanggung biaya keberangkatan atlet pra PON.
Diketahui pra PON panjat tebing zona 3 nantinya akan melibatkan provinsi NTT, NTB, Maluku Utara, Maluku, Papua, beberapa provinsi di Pulau Kalimantan dan beberapa provinsi di Pulau Sulawesi. Adapun, kelas yang dipertandingkan terdiri empat kategori, leed, speed, boulder dan combined.
“Kita punya peluang emas di nomor combain karena atlet kami, Nurul Iqamah peringkat satu nasional,” pungkasnya. (rie)