Final Ahyar Deklarasi 27 Agustus di Lotim

Ahyar Abduh
Ahyar Abduh (Zulfahmi/Radar Lombok)

MATARAM–Informasi mengenai rencana deklarasi pasangan bakal calon gubernur NTB, Ahyar Abduh dan Mori Hanafi kini menemukan titik terang. Paket pasangan calon itu deklarasi 27 Agustus  mendatang di Lombok Timur.

Selasa malam (8/8), bertempat di pendopo Wali Kota Mataram dilakukan rapat pertemuan dengan semua tim pemenangan terkait rencana deklarasi tersebut. Bacagub NTB H.Ahyar Abduh menjelaskan rencana deklarasi yang beberapa waktu lalu dan akan dilaksanakan tanggal 23 Agustus itu tidak dibenarkan.

“Yang benar tanggal 27 Agustus nanti,” ucapnya.

Saat diperjelas siapa yang akan menjadi pendamping, Ahyar masih enggan menyebutkan. Namun ia tidak menampik jika salah satu nama yang santer disebut adalah Mory Hanafi. Wali Kota Mataram ini hanya menegaskan bahwa yang akan  menjadi pendampingnya berasal dari Pulau Sumbawa.

Baca Juga :  Wartiah Putuskan Tidak Maju di Pilkada

Terpisah, bakal calon wakil gubernur NTB, Mori Hanafi blak-blakan mengaku dirinya bersama Ahyar Abduh akan melakukan deklarasi. Deklarasi disebutnya berlangsung 27 Agustus mendatang.

Menurut pengamat politik Universitas Islam Negeri  (UIN) Mataram, Agus MSi menyebutkan, jika benar koalisi Ahyar-Mori terwujud, maka ada tantangan besar  yang harus bisa dipenuhi. Yaitu, paket ini harus bisa menyakinkan partai-partai lain untuk bisa bekoalisasi. Mengingat pasangan Ahyar-Mori berasal dari satu partai yang sama.

“Tantangan beratnya pasangan ini harus bisa mendapatkan dukungan partai lain,” tegasnya.

Untuk bisa mendapatkan dukungan tersebut pasangan ini harus menyiapkan kos politik  yang cukup besar. Karena dalam mencari dukungan politik pasti akan berhubungan dengan mahar politik yang akan diminta dari partai lain yang diminta untuk berkoalisi.

Baca Juga :  Zulkiflimansyah Akui Susah Jajal Pilkada NTB

“Harus disiapkan kos politik untuk mendapatkan dukungan partai lain agar bisa memenuhi syarat 20 persen kursi untuk mengusung paket dalam Pilgub mendatang,” tegasnya.

Namun dari sisi geopolitik pasangan Ahyar-Mori sangat berpotensi untuk mendapatkan suara, karena dua pasangan ini sudah mewakili dua wilayah yang selama ini menjadi barometer dari perpolitikan di NTB. Dimana Ahyar berasal dari Lombok dan Mori dari Bima.

Tantangan lain yang harus mereka bisa lalui dari pasangan ini yakni harus bisa saling melengkapi. Mengingat kedua pasangan ini berasal dari politisi. “Dua-duanya politisi senior,” maka tentunya dalam hal ilmu birokrasi dan penataan pemerintahan pasangan ini harus bisa saling melengkapi,” tegasnya. (ami)

Komentar Anda