Entaskan Kemiskinan, Lotim Jalin Kerja Sama dengan YIRI

Kerja Sama: Pemkab Lombok Timur menjalin kerja sama dengan Yayasan Islamic Relief Indonesia (YIRI) dalam upaya meningkatkan kesejahteraan terutama berkaitan dengan pengentasan kemiskinan ekstrem. (Ist/Radar Lombok)

SELONG – Pemkab Lombok Timur menjalin kerja sama dengan Yayasan Islamic Relief Indonesia (YIRI) dalam upaya meningkatkan kesejahteraan terutama berkaitan dengan pengentasan kemiskinan ekstrem. Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan MoU, Jumat (5/4).

Penandatanganan tersebut disaksikan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan, dan sejumlah pimpinan OPD seperti Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Pelaksana BPBD, Kepala Damkarmat, dan kepala bagian kerja sama Sekretariat Daerah Lotim.

Penjabat Bupati Lotim HM. Juaini Taofik mengaku senang karena Yayasan Islamic Relief Indonesia melakukan kerja sama dengan Pemkab Lombok Timur. Hal itu diakuinya saat acara penandatanganan kesepakatan bersama antara pemerintah Kabupaten Lombok Timur dengan yayasan Islamic Relief Indonesia.Program yang dibawa oleh yayasan tersebut diharapkan dapat mengubah nasib masyarakat di daerah ini. “Khusus untuk 50.908 KK masyarakat di Lombok Timur merupakan masyarakat dengan kemiskinan ekstrem,” terangnya.

Baca Juga :  Tekan Inflasi, Lotim Dapat Apresiasi

Pemkab  Lotim, terangnya, sudah melakukan berbagai upaya untuk menjaring masyarakat miskin ekstrem, seperti bekerja sama dengan beberapa NGO dan penanganan melalui CSR BUMD. Akan tetapi ia mengaku hal tersebut tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Pemda karena “Angka kemiskinan ekstrem tidak bisa kita koreksi sendiri, tetapi harus melalui kerja sama,” ujarnya.

Baca Juga :  Diskop Kawal Kasus Penipuan Nasabah

Senada, CEO Islamic Relief Indonesia Nanang S. Dirdja  menyampaikan bahwa penghapusan kemiskinan memang mesti dilaksanakan secara komprehensif. Ia pun mengapresiasi antusiasme Pemda Lombok Timur menyambut pihaknya.Disebutkannya berbagai macam faktor penyebab kemiskinan, selain kekurangan keterampilan juga masyarakat kekurangan aset. Karena itu dibutuhkan optimisme untuk menekan risiko kemiskinan ekstrem tersebut.(lie)

Komentar Anda