Eksekutif Diminta Dongkrak PAD Pariwisata

TANJUNG-Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Lombok Utara, Ardianto kembali bersuara soal merosotnya angka pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata tahun 2017.

Dia mengaku bingung, di tengah gencarnya aksi promosi dan penggalian potensi wisata justru pendapatanya merosot. Dikhawatirkan, ini akan memperlambat tercapainya visi-misi dalam membangun sektor pariwisata. “Kami sedikit bingung di tengah gencar-gencarnya pemerintah menggali potensi dan sumber pendapatan termasuk menggalakan potensi dan destinasi wisata, justru PAD tahun 2017 tidak ada asumsi peningkatan,” ungkap Ardianto, kemarin (15/11).

Menurutnya, target PAD pada APBD perubahan tahun ini mencapai Rp 115 miliar. Dari sektor pariwisata menurut data tahun 2015 terdiri dari pajak hotel Rp 21 miliar, restoran Rp 12 miliar, hiburan Rp 550 juta. Dibandingkan tahun ini sebesar Rp 24,3 miliar pajak hotel dan pajak hiburan Rp 660 juta. Mengacu dari perbandingan angka ini, maka rata-rata terjadi peningkatan. “Seharusnya pemerintah daerah harus mampu meningkatkan pendapatan pada sektor pariwisata,” tegasnya.

Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar yang dikonfirmasi menyatakan, optimis bisa mencapai target dari Rp 115 miliar. Hal ini sesuai pengalaman tahun-tahun sebelumnya selalu bisa tercapai. Bahkan, melampui dari target sejak daerah itu menargetkan PAD Rp 6 miliar. Capaiannya melampui target menjadi Rp 12 miliar.

Seterusnya, ketika ditingkatkan target sebesar Rp 12 miliar, bisa tercapai Rp 20 miliar. “Tapi saya berpikir akan lebih dari itu. Apalagi tahun ini APBD perubahan telah mulai melakukan penataan dengan dua konsep, peningkatan pendapatan dan pelayanan. Pada aspek pendapatan mengefektifkan sistem retribusi dan pajak online. Insya Allah dengan cara seperti itu akan bisa meningkatkan PAD kita,” harapnya.

Baca Juga :  Accor Tawarkan Pengalaman Menginap di Hotel dan Resor dengan Harga Eksklusif

Dengan demikian, kedepan diharapkan PAD akan terus meningkat. Terutama sektor pariwisata mengingat kemungkinan itu bisa ercapai. “Tahun ini sektor pariwisata antara 40 persen hingga 60 persen. Bisa dilihat dari target PAD tahun ini Rp 80 miliar pada APBD murni, kemudian pada APBD perubahan ditingkatkan menjadi Rp 115 miliar. Maka peningkatan paling besar dari sektor pariwisata,” klaimnya.

Ia menjelaskan, pihaknya baru mengajukan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk dibahas. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi peningkatan PAD di sektor pariwisata. “Dalam pembahasan nanti akan bergulir. Saya yakin akan terus meningkatkan. Kan baru melakukan pembahasan, sekarang kita masih serahkan draft KUA-PPAS. Insya Allah pasti ada perubahan kedepannya,” pungkasnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Muhadi mengaku, akan mulai menseriusi penaataan kawasan wisata darat mulai tahun depan. Menurutnya, penataan ini dilakukan mengingat PAD Lombok Utara, sektor pariwisata paling tinggi. Karena itu, Pemkab Lombok Utara melaunching program ‘tag line’ atau klimaks mempercepat destinasi wisata dunia. Salah satu tujuannya untuk  menggenjot PAD di sektor tersebut. “Penataan destinasi wisata darat akan kita fokuskan tahun depan. Ini untuk mempercepat realisasi tag line destinasi wisata dunia yang dilaunching Pak Bupati belum lama ini,” katanya.

Dijelaskannya, untuk penataan destinasi wisata darat ini dibutuhkan anggaran Rp 12 miliar. Yaitu, untuk menatata kawasan desa ekowisata Kerujuk, air terjun Kertagangga, air terjun Tiu Teja, Dusun Adat Gumantar, kawasan agrowisata strawberry Santong hingga pembangunan open stage dan balai budaya. Penataan ini rencananya akan dilakukan secara keroyokan bersama SKPD lainnya. “Kita kembangkan semua. Terlebih tahun 2018 nanti kami juga akan membangun objek wisata di Teras Genit. Di sana akan kita buat agar wisatawan mampu melihat keindahan Gunung Rinjani, masterplan sedang disusun," jelasnya.

Baca Juga :  SKPD Digenjot Naikan PAD

Tak ditampik Muhadi, selama ini pemerintah kebanyakan fokus penataan ada di tiga gili saja. Sehingga penataan objek wisata di darat tidak digarap secara serius. Untuk mendukung pembangunan pariwisata di daerah itu, pihaknya juga akan membangun tourism information centre (TIC).

Di sejumlah objek wisata juga akan dibangun toilet berstandar internasional di samping pengembangan pelabuhan Teluk Nara. Anggarannya akan diupayakan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan akan dikoordinasikan dengan Bappeda.  “Semua kita rencanakan dulu dan implementasinya yaitu destinasi wisata dunia,” terangnya.

Lebih jauh dipaparkan Muhadi, semangat pengembangan objek wisata ini dilakukan mengingat angka kunjungan wisata di daerah itu terus meroket. Yakni, per bulan September tercatat sebanyak 411.537 orang. Dari total angka kunjungan tersebut diketahui wisman asal Australia mendominasi sebanyak 46.167 orang. Dari angka 411.537 kunjungan, secara rinci wisatwan mancanegara menyumbang lebih banyak 340.701 orang. Sementara wisatawan domestik sebesar 70.836 orang. “Tahun 2015 angka kunjungan wisatawan kita sebesar 535.525 orang. Target tahun 2016 sebesar 600.000 orang, kita masih punya waktu 3 bulan untuk menggenjot,” jelasnya.

Dari lima kecamatan di KLU, Kecamatan Pemenang menjadi penyumbang angka kunjungan tertinggi sebesar 394.166 orang. Kecamatan Tanjung 8.941 orang, dan Bayan 8.430 orang. Sementara dua Kecamatan lain, yakni Gangga dan Kayangan, tak termasuk hitungan lantaran tidak ada fasilitas dan akomodasi pariwisata. (flo)

Komentar Anda