TANJUNG-Pembangunan kesehatan yang lebih baik di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menjadi hal yang sangat penting. Namun di tengah APBD KLU dan dukungan APBD NTB serta APBN yang tidak besar, sulit untuk bisa dibangun dalam waktu cepat. Dinas Kesehatan (Dikes) KLU pun berinisiatif untuk mencoba langkah Pemerintah Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Bupati Prof DR Ir H M Nurdin Abdullah.
Seperti diketahui, Nurdin berhasil membangun kesehatan yang sangat baik dan maju, tanpa menggunakan APBD dan APBN melainkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta baik dalam negeri ataupun luar negeri. “Bantaeng itu daerah kecil, jumlah penduduknya mungkin setengah warga KLU. Tapi mereka sudah memiliki rumah sakit bertingkat delapan. Sementara kita belum mampu,” terang Pelaksana Tugas Kepala Dikes KLU, Suhardi menceritakan hasil kunjungan kerja ke Bantaeng beberapa waktu lalu.
Pemerintah Kabupaten Bantaeng sendiri kata Suhardi tidak merinci faktor kesuksesan Bantaeng dalam membangun kesehatan. Namun yang didapatkan dari penjelasan saat kunjungan kerja, Bantaeng memanfaatkan bantuan CSR dari perusahaan dalam negeri dan luar negeri. Selain memang Pemerintah Kabupaten Bantaeng memiliki banyak jaringan di luar negeri utamanya Jepang, tempat bupatinya belajar dulu. “Kalau mereka mengajukan ke Kemenkes pasti ditolak, masa daerah kecil dengan penduduk yang tidak seberapa mau membangun rumah sakit semegah itu, tapi mereka bisa membangun tanpa APBD bahkan APBN. Ini yang ingin kita contoh,” terangnya.
Suhardi menerangkan, di KLU sendiri saat ini dokternya hanya 29 yang terdiri dari enam dokter yang dikontrak Dikes KLU, 17 dokter PNS Dikes KLU dan enam dokter yang dikontrak Kementerian Kesehatan RI yang berpraktik di KLU. Kemudian ambulance sendiri hanya 12 unit. Jumlah dokter dan ambulance ini terus diupayakan penambahan untuk memenuhi program satu dokter satu desa secara bertahap.
Untuk bantuan fasilitas kesehatan dari CSR sendiri kata Suhardi, beberapa waktu lalu BNI memberikan bantuan satu unit ambulance kepada KLU. Kemudian salah satu investor yang akan melakukan pembangunan perumahan di Bayan juga menjanjikan lima ambulance kepada Pemerintah KLU. “Semoga saja segera kita diiberikan bantuan lima ambulance itu,” terangnya. (zul)