Diduga Gangguan Jiwa, Warga Bengkaung Ditemukan Tergantung di Atas Pohon

Jenazah korban saat dievakuasi warga. (Fahmi/radarlombok.co.id)

GIRI MENANG – Warga Dusun Bengkaung Daye, Desa Bengkaung, Kecamatan Gunung Sari dihebohkan dengan penemuan mayat seorang lelaki tergantung di atas pohon.

Mayat pria berinisial MR (40 tahun) ditemukan sekitar pukul 10.00 wita Kamis (22/6/2023). Dari informasi yang dihimpun, korban mengidap gangguan jiwa. Beberapa tahun terakhir ini korban sering keluar-masuk rumah sakit jiwa dan harus minum obat.” Korban juga sempat dinyatakan sembuh, namun kemudian kambuh lagi, ” ungkap Fahrurrozi warga setempat.

Menurutnya, yang bersangkutan tak terlihat seperti ODGJ sampai berkeliaran dan membuat resah warga. Bahkan, korban dinilai rajin datang ke masjid untuk pengajian. “Ini sempat dua kali percobaan naik pohon untuk gantung diri, pertama mau bunuh diri di pohon kedondong milik saudaranya sebulan yang lalu. Tapi dilihat oleh warga dan digagalkan oleh Bhabinsa di sini,” bebernya.

Sebelum jenazah korban ditemukan tergantung di pohon, korban telah menghilang selama dua hari dan dicari hingga dini hari oleh warga setempat. “Sempat dikirain maling tadi malam karena bolak-balik melintas di rumah warga,” imbuhnya.

Baca Juga :  Balai Jalan Diminta Segera Tangani Banjir di Bypass

Hingga akhirnya pada Kamis pagi, dua warga melaporkan melihat korban telah meninggal dan tergantung di sebuh pohon “Bae” menggunakan serung miliknya. Saat itu, saksi tengah mencari batang pohon pisang. Saat tiba di TKP, saksi mencium aroma yang tidak sedap. Ternyata berasal dari bangkai anjing yang ada di sana. “Setelah diamankan bangkai anjing itu, dia (saksi) nengok ke atas lihat layang kan. Sontak kaget dia lihat korban bergelantungan ini. Itu jadi (petunjuknya) bangkai anjing yang ada di bawah pohon tempat korban gantung diri,” tutur Rozi.

Warga pun berbondong-bondong menuju kebun tempat ditemukannya jenazah korban yang jaraknya sekitar 500 meter dari pemukiman. “Sandalnya masih posisi bagus diatur di bawah pohon itu,” kata dia menambahkan.

Baca Juga :  Kuota PPPK Lobar tak Sesuai Usulan

Rozi menyebut, jika melihat kondisi jenazah, korban diperkirakan sudah meninggal sejak Rabu malam. “Dilihat dari kondisi mayatnya sudah kaku, sampai di kemaluannya itu ada tetesan darah,” ungkap dia.

Semasa hidupnya, korban bekerja sebagai kernet. Namun sejak sakit itu, korban berhenti bekerja. Demi memenuhi kebutuhan ekonomi, yang bersangkutan menjual rumah dan tanah miliknya.

Jenazah korban sempat akan dibawa menuju RS Bhayangkara untuk divisum, namun ditolak oleh pihak keluarga dan telah dimakamkan.

Kepala Desa Bengkaung H Faizul Bayani yang dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Informasi yang diterima korban memang mengalami gangguan jiwa dan sudah dua kali mencoba melakukan bunuh diri. ” Iya korban ini mengidap gangguan jiwa, sempat dua kali mau bunuh diri tetapi berhasil di ketahui oleh keluarganya, ” tutur Kades. (ami)

Komentar Anda