Diduga Ada Kecurangan, Caleg PSI Meradang

KLARIFIKASI : Ketua PSI Lombok Tengah, Sahiruddin saat mendampingi caleg PSI dapil 4 Lalu Zulyadani saat mengklarifikasi persoalannya, Kamis (15/2). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA Salah seorang calon legislatif (caleg) DPRD Lombok Tengah dapil IV dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) nomor urut 1,  Lalu Zulyadani meradang setelah menemukan dugaan pelanggaran di tempat pemungutan suara (TPS) 21 Desa Penujak Kecamatan Praya Barat.

Sekretaris DPC PSI Lombok Tengah ini bahkan sempat mengamuk di TPS tersebut pada Rabu (15/2) dan meminta pemungutan suara dihentikan, namun setelah digelar musyawarah akhirnya pencoblosan tetap dilangsungkan. Namun pada malam harinya, simpatisan Lalu Zulyadani merasa tidak terima dan melempar rumah salah seorang tim sukses (timses) caleg yang diduga melanggar ini.

Bahkan, video aksi perusakan rumah tim sukses caleg lain oleh relawan Lalu Zulyadani inipun viral di media sosial (medsos). Namun Lalu Zulyadani sangat menyayangkan bahwa narasi dalam video yang beredar seolah-olah ia yang melakukan perusakan akibat tidak dicoblos. Padahal yang melakukan perusakan adalah relawannya yang kecewa atas dugaan kecurangan dari tim sukses caleg lain.

Lalu Zulyadani menceritakan, beredarnya video yang menarasikan perusakan rumah salah seorang tim sukes caleg dari Golkar karena dirinya kalah merupakan narasi yang tidak benar. Namun yang terjadi sebenarnya sekitar pukul 09.00 Wita, pihaknya datang ke TPS 20 untuk menyalurkan hak suaranya. Setelah selesai di TPS 20 kemudian ia melihat situasi dan kondisi di TPS 21 yang lokasinya satu dusun di Desa Penujak. “Saat saya pantau dari kejauhan di TPS 21 menurut saya ada yang janggal dari proses, karena saya lihat ada beberapa orang yang bukan penyelenggara dan saya tahu sendiri sama orang-orang itu karena saya satu kampung. Mereka memainkan proses melakukan kecurangan di TPS 21 dengan cara di luar TPS para pemilih dikondisikan dengan cara diarahkan,” ungkap Lalu Zulyadani, Kamis (15/2).

Baca Juga :  Kereta Gantung Rinjani Mulai Dibangun

Setelah dikondisikan di luar TPS, kemudian warga dipastikan memilih caleg yang sudah diarahkan melalui Linmas dengan cara mendampingi warga mencoblos. Yang ia sayangkan karena semua warga didampingi di bilik suara baik yang usia muda dan lainnya. “Ada dugaan jika Linmas ini juga sudah ada komunikasi dengan timses caleg lain ini,” terangnya.

Setelah lama memantau akhirnya ia menerobos masuk ke TPS 21 dan menghancurkan beberapa alat yang tersedia di TPS tersebut, salah satunya bilik suara hingga meja petugas. Setelah kericuhan terjadi maka datang petugas dan Panwascam dan pihaknya sempat meminta agar di TPS 21 ini agar proses pencoblosan dihentikan karena adanya kecurangan. “Setelah kita berdiskusi dengan penyelenggara dan kepolisian maka disepakati proses pencoblosan dilanjutkan. Setelah itu, karena perhitungan surat suara tingkat kabupaten rata-rata dimulai selesai Maghrib, akhirnya banyak keluarga dan simpatisan saya datang ke rumah menunggu hasil dan ada yang jalan-jalan ke TPS melihat situasi penghitungan,” terangnya.

Baca Juga :  Tak Bisa Jadi PPPK, Anggota Pol PP Honorer Gigit Jari

Saat itu ia juga datang ke TPS 20 untuk melihat perhitungan dan saat itulah ia bertemu dengan oknum yang diduga melakukan kecurangan di TPS 21. Saat pertemuan inilah kembali terjadi keributan yang membuat simpatisannya menjadi marah dan terjadi pelemparan di rumah salah seorang tim sukses dari caleg lain ini. “Jadi tidak benar saya yang melempar, apalagi katanya karena kalah atau tidak dicoblos. Kita belum tahu hasilnya karena penghitungan masih berlangsung,” tegasnya.

Kapolres Lombok Tengah, AKPB Iwan Hidayat ketika dikonfirmasi menyatakan, adanya konflik ini tidak terlepas karena adanya kesalahpahaman dari simpatisan kedua belah pihak. “Memang sempat terjadi pelemparan tapi sudah kita pertemukan kedua belah pihak dan mereka saling memaafkan untuk tidak memperpanjang masalah ini,” terangnya. (met)

Komentar Anda