Dana Penanggulangan Kekeringan Lobar Hanya Rp 3 Juta

AIR: BPBD Lombok Barat menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang ada di Desa Banyuurip Kecamatan Gerung belum lama ini. (IST/RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG – Dana penanggulangan kekeringan di Kabupaten Lombok Barat hanya Rp 3 juta untuk tahun 2021. Awalnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar menyiapkan anggaran sekitar Rp 20 juta, namun anggaran tersebut habis terpangkas refocusing dan tersia hanya sekitar Rp 3 juta. “Anggaran kita hanya tiga juta karena kena refocusing,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar, H. Hartono Ahmad, kemarin.

Pada musim kemarau saat ini terdapat 10 desa di lima kecamatan terdampak kekeringan. Ada sekitar 19 ribu jiwa yang terdampak. Minimnya anggaran BPBD untuk penanganan kekeringan turut menjadi kendala. Sehingga pihaknya berharap pemerintah provinsi dapat menganggarkan Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk membantu menangani persoalan kekeringan ini.”Kalau nantinya anggaran kita habis, akan kita ajukan melalui BTT,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tiga Rumah Warga Ambruk

 Pihaknya berharap Pemprov NTB mengalokasi BTT-nya untuk membantu penanganan kekeringan Lobar. Sementara kalau berharap BTT Lobar jumlahnya sangat terbatas. Kalau ada pihak yang mau bantu  pihaknya mempersilahkan. Ia menyebut, walaupun saat ini BPBD dalam keterbatasan anggaran dan mobil tangki air, pelayanan untuk menangani kekeringan in tetap diupayakan maksimal. Pihaknya juga mengandalkan CSR perusahaan yang tergerak hatinya untuk membantu masyarakat Lobar yang terdampak kekeringan. “ Dari provinsi sudah kita dibantu dengan mengirimkan bantuan 50 tangki air melalui PUPR dan Bank NTB Syariah,” tegasnya.

Ditambah lagi dengan bantuan 45 tangki dari pemerintah pusat. Saat ini semua unit bantuan tangki air itu sudah turun untuk membantu pendistribusian air bersih. Tambahan bantuan tangki pun akan dikondisikan sesuai aduan dan kebutuhan masyarakat.

Baca Juga :  Perluasan TPA Kebon Kongok Ditolak Warga

BPBD Lobar dan Pemprov serta pihak terkait lainnya diakui Hartono telah sama-sama turun untuk melakukan penanganan sembari membantu percepatan vaksinasi hingga di wilayah yang cukup sulit terjangkau.

Ia menambahkan, lima kecamatan yang terdampak itu yakni Sekotong, Lembar, Gerung, Kuripan dan Batulayar. Di Sekotong yang paling parah adalah Sekotong Timur. Di Kecamatan Lembar ada Labuan Tereng. Lalu di Kecamatan Gerung ada Banyu Urip dan sebagian daerah Tempos. Di Kecamatan Kuripan yang paling terdampak adalah Kuripan Utara, Giri Sasak dan Kuripan Timur. Sementara di Kecamatan Batulayar, kawasan yang paling terdampak adalah Penanggak dan sekitarnya. (ami)

Komentar Anda