Dana BOS Dijamin Cair Tepat Waktu

Lalu Suandi (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Sejumlah sekolah di Lombok Timur (Lotim) sampai sekarang masih ada yang belum menyerahkan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) triwulah terakhir 2016 lalu. Kendati demikian, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) meyakini, keteralmbatan penyerahan SPJ tidak akan berpengaruh terhadap pencairan dana BOS triwulan pertama tahun ini.

“Tidak ada masalah. Dari segi realisasi tetap akan berjalan sesuai dengan ketentuan,” kata Kadis Dikbud Lotim, Lalu Suandi, Sabtu (4/3).

Dikatakan, keterlambatan penyerahan SPJ, sudah menjadi kebiasaan pihak sekolak sejak tahun-tahun sebelumnya. Ini disebabkan karena sekolah itu menyelesaikan penyelesaian SPJ sering kali menunggu triwulan berikutnya. Misalnya untuk BOS triwulan terakhir tahun 2016 lalu. Sekolah tersebut menyerahkan SPJ nya menunggu BOS reguler tahu 2017. “Itu yang salah.  Harusnya SPJ itu diserahkan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya,” sebut dia.

Baca Juga :  Kejaksaan Periksa Kades Lenek Lauk

[postingan number=3 tag=”bos”]

Sejumlah sekolah yang belum menyerahkan SPJ, disinyalir karena mereka sudah terbiasa dengan cara sebelumnya. Namun saat ini kata dia, sudah banyak sekolah yang telah menyerahkan SPJ, meski sebagiannya masih ada yang belum. “Ini sudah menjadi kebiasaan. Sehingga kita telah berupaya merubah, dan mereka sudah banyak yang telah mengirim,” lanjut Suandi.

Baca Juga :  FITRA : Dana Aspirasi tak Punya Landasan Hukum

Untuk triwulan  berikutnya, kebiasaan seperti ini jangan sampai terus diulang. Sehingga  SPJ nanti bisa diserahkan tepat waktu sesuai ketentuan. Sementara untuk pencairan BOS tahap pertama, dia katakan masih sedang dalam proses. Bahkan mereka telah menandatangani administrasi dengan pihak provinsi. “Untuk jumlah dananya masih belum kita ketahui. Tapi itu akan disesuaikan dengan jumlah siswa di sekolah itu,” lanjut Suandi.

Anggaran BOS ini setiap tahun berubah-ubah. Namun persisnya untuk jenjang sekolah dasar (SD) jumlah yang mereka terima sekitar Rp. 800 ribu per tahun. Sedangkan untuk SMP, persisnya mendapatkan Rp 1 juta per tahun. (lie)

Komentar Anda