Camat Geram Kota Selong Langganan Banjir

banjir
GENANGAN: Genangan air terjadi di sepanjang jalan di wilayah Kota Selong, akibat drainase tersumbat. (JANWARI IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG – Banjir yang kerap terjadi wilayah Kecamatan Selong yang merupakan jantung  kota kabupaten Lombok Timur belakangan ini membuat penduduk setempat merasa tidak nyaman. Apalagi pada saat hujan turun, air di kota Selong selalu meluap dan masuk ke rumah warga.

Wilayah yang menjadi langganan banjir adalah wilayah Majidi, tempat pemakanan umum (TPU) Selong, TK Pertiwii, PTC  Pancor dan sejumlah wilayah lainnya yang merupakan wilayah Kecamatan Selong yang merupakan wilayah perkotaan. Semuanya disebabkan dengan buruknya drainase dan luapan air. “Kalau yang di wilayah Pancor ini disebabkan meluapnya air kali Sangkon, sehingga ini harus segara diperbaiki agar tidak ada banjir lagi,” kata Camat Selong, Farida Afriani di kantornya, Rabu (10/4).

BACA JUGA: Bupati Lotim Dukung Jokowi-Amin

Penyebab utama banjir ini, katanya, dangkalnya saluran irigasi sehingga air yang mengalir di kali Sangkon ini mengalir ke wilayah Kelurahan Rakam dan Kelurahan Majidi. Kemudian mengalir ke belakang rumah sakit umum daerah Selong. Selain air kali Sangkon yang meluap, juga meluapnya air dari wilayah Batu Beleq yang disebabkan dengan adanya penimbunan bekas pembangunan jembatan yang dibangun oleh pihak provinsi yang berada di jalur Selong-Sakra. “Kalau dalam kota sendiri ini banjir karena memang pendangkalan parit, sehingga perlu dilakukan pengerukan agar banjir ini tidak terjadi lagi,” katanya.

Baca Juga :  Melihat Aktivitas Anggota KPS Kebun Sari saat Musim Hujan

Sementara itu, katanya, kalau untuk wilayah TPU Selong yang selalu menjadi wilayah banjir pada saat hujan turun, disebabkan dengan adanya proyek  tahun 2017 dan 2018 yang disebabkan dengan adanya perubahan jalur. Aliran sungai yang seharusnya mengalir di saluran lingkungan Banjar Kemuning tetapi ditutup. “Makanya permintaan dari warga, aliran yang di tutup ini harus dijebol kembali agar air bisa mengalir kembali,’’ katanya.

Baca Juga :  PUPR Lapor Kerusakan Banjir Sambelia ke Pusat

BACA JUGA: Warga Maringkik Tersenyum Puas

Begitu halnya dengan jalan yang yang dibangun oleh pemerintah provinsi ini yang tiba-tiba jebol ini dengan menyebabkan satu mobil terbalik ini, disebabkan dengan buruknya  drainase yang dibangun di bawah jalan, sehingga tanahnya tiba-tiba ambruk. “Makanya saya laporkan ke pihak pemerintah provinsi agar ini segera diperbaiki tetapi yang datang hanya pihak pengawas kontraktor,” katanya.

Ia mengatakan, banyaknya persoalan yang dihadapi oleh Kota Selong ini katanya juga disebabkan dengan minimnya koordinasi yang dilakukan oleh OPD yang membangun di Kota Selong. Seharunya, pihak OPD yang akan membangun ini bisa berkoordinasi dengan wilayah-wilayah yang akan dibangun untuk mengurangi masalah yang akan ditimbulkan. “Contohnya program Kotaku, program yang dibangun apa saja, sehingga pada saat mulai dikerjakan yang ada di wilayah mengetahui,” ujarnya. (wan)

Komentar Anda