Bocah 7 Tahun Temukan Ayahnya Gantung Diri di Pohon Nangka

GANTUNG DIRI: Naspudin warga Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah ditemukan tewas gantung diri, Sabtu (20/5/2023). (IST FOR RADAR LOMBOK)

PRAYA–Warga Dasan Nangka, Dusun Bonjeruk Duah,  Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah digemparkan dengan penemuan sesosok mayat yang tergantung di atas pohon nangka yang ada di wilayah tersebut, Sabtu (20/5/2023) sekitar pukul 06.00 WITA.

Korban yang diketahui bernama Naspudin (29) warga setempat itu, ditemukan pertama kali oleh Gilang bocah 7 tahun yang merupakan anak korban.

Saat itu Gilang hendak pergi ke rumah neneknya. Ketika melewati pohon nangka yang tidak jauh dari rumahnya, Gilang melihat ayahnya dalam keadaan tergantung di pohon nangka.

Gilang kemudian bergegas memberitahukan kejadian itu kepada Hasan Basri salah seorang anggota Badan Keamanan Desa (BKD). Yang mana pada saat itu Hasan Basri hendak berangkat ke pasar harian Desa Bonjeruk untuk melaksanakan tugas pengamanan.

Baca Juga :  Kelelahan Berenang Saat Menolong Bocah SD Terseret Ombak, Sopir Rombongan Meninggal

Setelah Hasan Basri  diberitahukan kejadian gantung diri itu, ia langsung mengecek korban dan menemukan memang benar dalam keadaan tergantung di pohon nangka dengan seutas tali nilon warna biru.

Atas kejadian tersebut, kemudian Hasan Basri memberitahukan kejadian  ke Polsek Jonggat.

Sekitar pukul 06.30 WITA, korban dievakuasi ke kekediaman korban oleh warga yang disaksikan oleh Kadus, Kades Bonjeruk Lalu Aulia Rahman, Babinkamtibmas AIPTU Nyoman Sumatre, serta Piket Polsek Jonggat yang dipimpin oleh Kanit Reskrim AIPTU Bayu Urti.

Baca Juga :  Diduga Putus Cinta, Dika Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Pihak kepolisian juga sempat menghubungi Pihak Puskesmas Bonjeruk namun keluarga korban menolak dilakukan autopsi maupun visum terhadap korban dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dengan ihklas.

Kapolsek Jonggat, IPTU Bambang Sutrisno ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu.

“Dari informasi yang kita dapat bahwa korban selama ini mengalami gangguan kejiwaan akan tetapi tetap berinteraksi dengan warga setempat. Oleh pihak keluarga rutin membawa korban untuk kontrol ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma Selagalas Mataram untuk diberikan pengobatan,” jelasnya. (met)

Komentar Anda