BMKG Gunakan WRS Sebar Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami 

BMKG
PEMASANGAN : Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, S.Si pemasangan WRS NewGen diKantor Pemerintah Daerah dalam hal ini BPBD Kota Mataram, Senin (15/6).

MATARAM – Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki banyak sumber gempa. Secara umum, NTB dan sekitarnya teridentifikasi memiliki 10 sumber gempa. Berdasarkan kondisi tektonik yang kompleks ini, maka gempa dapat terjadi kapan saja dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi mengatakan hasil monitoring BMKG Stasiun Geofisika Mataram selama periode 2009-2019 tercatat rata-rata dalam setahun terjadi gempa sebanyak 1.276 kali, gempa besar terjadi pada tahun 2018 yaitu gempa Lombok yang berdampak signifikan di pulau Lombok.

Terkait kondisi wilayah NTB yang rawan gempa dan tsunami ini, BMKG memiliki tugas dan kewajiban dalam menyediakan informasi gempa dan peringatan dini tsunami yang tertuang dalam UU No. 31 Tahun 2009, dan Perpres No. 93 Tahun 2019. Sebagai salah satu implementasi dari tugas dan kewajiban tersebut di atas maka BMKG melaksanakan kegiatan pemasangan alat penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yaitu Warning Receiver System (WRS) di berbagai wilayah rawan gempa dan tsunami di Indonesia.

“Sejak Tahun 2008 BMKG sudah memasang sebanyak 275 peralatan WRS,” terangnya

Baca Juga :  Wabub dan BMKG Panen Raya Padi di Kotaraja

Namun demikian, lanjutnya, mengingat peralatan WRS masih sangat dibutuhkan oleh Pemerintah daerah dan kantor Lembaga/Kementerian terkait, maka pada tahun 2020 ini, BMKG memasang WRS generasi terbaru di 315 lokasi.

WRS generasi terbaru yang tentu saja menggunakan teknologi terbaru ini memiliki nama baru yaitu “WRS NewGen” yang berbeda dengan WRS sebelumnya. WRS NewGen merupakan terobosan baru BMKG dalam penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami, yang memberikan informasi gempabumi secara lebih cepat karena bersifat “real time” otomatis dari BMKG.

Percepatan penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami ini, memastikan stakeholder dapat mengambil langkah penting selanjutnya secara cepat dalam penanganan bencana, sehingga memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat Indonesia dari bencana.

WRS NewGen dapat menyajikan informasi dalam waktu kurang dari 3 menit bahkan bisa dalam waktu 2 menit setelah terjadi gempabumi, Karena informasi ini bersifat realtime sehingga meskipun parameternya bersifat sementara namun dapat digunakan oleh BPBD atau pemangku kebencanaan untuk segera mengambil respon cepat guna melakukan langkah-langkah upaya mitigasi sehingga diharapkan dapat mengurangi korban jiwa dan dampak gempa lainnya secara dini.

Baca Juga :  Cuaca Buruk, Terjadi Penumpukan Penumpang Kapal

Adapun lokasi pemasangan WRS NewGen tahun 2020 ini mencakup Kantor Kementrian/Lembaga yang tersebut dalam Perpres No. 93 Tahun 2019 dan institusi yang terlibat dalam penanganan bencana gempa dan tsunami di Provinsi NTB yaitu di kantor BMKG Stasiun Geofisika Mataram dan Stakeholder di NTB meliputi Kantor Pemerintah Daerah (Kantor Bupati) Lombok Tengah, Lombok Timur, Kantor Pemerintah Daerah (BPBD) kota Mataram, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Kabupaten Bima, Kantor Pemerintah Daerah (Diskominfotik) Lombok Barat, Kantor Media Radio RRI Mataram, serta ITDC Mandalika.

Dengan terpasangnya WRS NewGen ini, sambungnya, diharapkan dapat meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dari BMKG Pusat Jakarta ke kantor unit pelaksana teknis BMKG, Pemerintah Daerah, Lembaga/Kemeterian, Media, dan lembaga lain yang terkait penanganan bencana.

“Harapan kita dengan adanya percepatan penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami ini, maka akan dapat mempercepat respon dalam penanganan bencana, sehingga dapat memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat Indonesia dari bencana,” harapnya. (sal)

Komentar Anda