
GIRI MENANG – Cuaca buruk berupa gelombang tinggi di perairan Selat Lombok menyebabkan penyeberangan kapal dari Pantai Senggigi dan Gili Trawangan KLU menuju Bali ditutup sementara. Akibatnya terjadi limpahan penumpang wisatawan di Pelabuhan Lembar kemarin. Penyeberangan untuk kapal cepat hingga cuaca normal kembali.
Para wisatawan mancanegara memilih Pelabuhan Lembar untuk menuju Bali. Pantauan koran ini kemarin, terjadi penumpukan wisatawan yang hendak menyeberang.
BACA JUGA: Cuaca Buruk, Penyeberangan Lembar-Padangbai Terganggu
Manager Operasi PT ASDP Wildan Jazuli mengatakan peningkatan penumpang mancanegara ini terjadi karena pelayanan penyeberangan kapal cepat dari Bali ke Senggigi dan gili ditutup karena cuaca buruk.” Karena tidak ada kapal cepat, wisatawan lewat Pelabuhan Lembar,” ungkapnya.
Ia mengatakan belum menerima informasi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tetapi sampai saat ini belum ada tanda hal itu akan terjadi di Lembar. Sehingga untuk sementara ini penyeberangan dari dan ke Padangbai masih berjalan normal.”Aktivitas penyebrangan masih berjalan normal,”ungkapnya kemarin.
Beberapa waktu lalu juga terjadi penumpukan penumpang karena adanya masalah di dermaga Padangbai. Salah satu dermaga setempat tidak bisa dioperasikan. Pihak ASDP Padangbai memberlakukan aturan buka-tutup penyeberangan. Namun sekarang kondisi sudah normal kembali. Dalam cuaca normal, penyeberangan ke Bali sebanyak 16 trip per hari. Ia memastikan perkembangan cuaca ini akan dipantau terus agar penyeberangan tetap lancar.
Sebagaimana informasi yang dikeluarkan oleh BMKG, terdapat pola tekanan tinggi di perairan barat Austalia yang memicu terjadinya peningkatan kecepatan angin mencapai 55 kilometer per jam yang melewati Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara, selatan Jawa dan barat Lampung yang mengakibatkan terjadi peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan barat Mentawai hingga Lampung.” Peringatan dini gelombang tinggi ini diperkirakan akan terjadi dari tanggal 2 sampai 5 Agustus,” jelas prakirawan BMKG.
BACA JUGA: Penyeberangan Pototano-Kayangan Ditutup
Begitu juga di Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga NTB dan diperkirakan masih berlangsung hingga tanggal 4 Agustus 2018. BMKG meminta semua pihak memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran. Masyarakat dan kapal yang melakukan aktivitas di pesisir barat Sumatera, selatan Jawa, Bali, NTB, dan daerah lainnya khususnya yang tercantum dalam daftar peringatan dini di atas diharapkan mempertimbangkan peringatan tersebut.(ami)