BI NTB Kembangkan Tanaman Cabai Organik di Lombok Timur

Pj Gubernur NTB HL Gita Ariadi bersama Kepala Perwakilan BI NTB Berry Harahap, Pj Sekda Lotim dan Ketua Kelompok Tani Cabai Suralaga H Subhan panen cabai organik, Kamis (11/1).

SELONG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB konsisten mengembangkan produk pertanian organik, salah satunya adalah komoditas cabai. BI Provinsi NTB menggandeng kelompok tani sentra tanaman cabai di Desa Kerongkong, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur untuk mengembangkan tanaman cabai organik. Alhasil, Kamis (11/1), Penjabat Gubernur NTB HL Gita Ariadi didampingi Kepala Perwakilan BI NTB Berry A Harahap melakukan panen tanaman cabai organik.

“Tanaman cabai organik ini memiliki kelebihan, yakni masa produksinya bisa sampai 8 bulan,” kata Kepala Perwakilan BI NTB Berry A Harahap di sela-sela panen tanaman cabai organik bersama Pj Gubernur NTB HL Gita Ariadi.

Berry mengatakan, pengambangan tanaman cabai dengan pola organik ini sebagai salah satu upaya BI memastikan ketersediaan komoditas pangan khususnya cabai di luar musim. Karena masa produksinya tahan lama hingga 8 bulan, bisa memberikan kontribusi dalam pengendalian inflasi, disaat produksi lagi kurang di luar musim.

Baca Juga :  Klaster Cabai di Lotim Gunakan Teknologi Digital Farming

Pengembangan tanaman cabai organik di kelompok tani tanaman cabai di Suralaga ini menjadi salah satu demplot yang nantinya bisa dikembangkan di kecamatan atau kabupaten/kota lainnya di NTB, sebagai upaya menghadirkan solusi tanaman cabai yang tahan lama produksinya. Sehingga ketersediaan akan cabai akan terus ada, meski di luar musim.

Selain itu, lanjut Berry, tanaman cabai organik di kelompok tani cabai Suralaga ini juga sudah menerapkan teknologi pertanian digital atau Digital Farming. Di mana alat atau mesin yang dipasang di lahan areal tanam cabai, bisa mengidentifikasi cuaca dan juga bisa menguji kadar atau unsur hara tanah. Sehingga, petani bisa mengetahui lebih awal dan segera mencarikan solusinya.

“Penanaman cabai organik ini juga menggunakan teknologi digital farming,” bebernya.

Baca Juga :  Gubernur BI Sebar 1.250 Kotak Nasi untuk Buka Puasa Ramadan

Sementara itu, Penjabat Gubernur NTB HL Gita Ariadi memberikan apresiasi konsistensi Bank Indonesia dalam membantu Pemerintah Daerah untuk pengendalian inflasi, termasuk juga menerapkan teknologi pertanian, salah satunya di tanaman cabai.

“Kita berterima kasih kepada BI NTB yang terus konsisten membantu petani hingga pemanfaatan teknologi pertanian dan hadirnya cabai organik ini,” ucap Pj Gubernur Lalu Gita.

Lalu Gita juga berharap kedepannya NTB bisa menjadi sentra dan penyangga kebutuhan cabai nasional. Terlebih lagi, petani cabai NTB selama ini sudah mensuplay kebutuhan cabai DKI Jakarta dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.

“Kita siap untuk menjadi penyangga persoalan percabean nasional. Tentunya kita juga akan perjuangkan perhatian pemerintah untuk bisa di NTB memproduksi olahan cabai. Jadi petani tidak hanya memproduksi tapi juga mengolah hasilnya,” harapnya. (luk)

Komentar Anda