BI NTB Ajak Pengusaha Perempuan Jadikan Inspirasi Cara Bisnis Khadijah

Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Winda Putri Listya bersama Founder LWC Indah Purwanti saat melihat produk UMKM di acara Womenpreneur Day Volume 5 di Atrium LEM, Sabtu (25/5).

MATARAM – Lombok Womenpreneur Club (LWC) menggandeng Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB menggelar Womenpreneur Day Volume 5, yang dirangkaian dengan Road To Festival Ekonomi Syariah (FeSyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) 2024, dengan menghadirkan Expo berbagai produk pelaku UMKM anggota LWC yang berlangsung dua hari, 25-26 di Atrium Lombok Epicentrum Mall.

Hadir pada pembukaan Womenpreneur Day Volume 5 Road To FeSyar KTI 2024, Penjabat Ketua Dekranasda NTB Hj Lale Prayatni, Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Winda Putri Listya, dan Founder LWC Indah Purwanti, Sabtu (25/5).

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Winda Putri Listya mengapresiasi Lombok Womenpreneur Club (LWC) memiliki peran strategis dalam menumbuhkan pengusaha perempuan yang semakian inovatif dan kreatif untuk bersaing di dunia usaha lokal maupun nasional.

“Perempuan terbukti dapat mengelola tantangan melihat banyak peluang menciptakan lapangan perkerjaan baru untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Winda Putri Listya.

Baca Juga :  BI Perluas Akses Penukaran UPK75 Secara Kolektif di Perbankan

Menurut Winda, LWC merupakan komunitas perempuan pengusaha yang luar biasa, karena berperan penting ikut dalam membangun ekonomi berkelanjutan di NTB. Terbukti, lebih dari 64 persen UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan.

Kehadiran perempuan terjun dalam dunia usaha, bukan hanya sekarang saja. Tetapi, pengusaha perempuan sukses itu sudah dibuktikan oleh istri pertama Rasulullah SAW, Khadijah. Khadijah menjadi inspirasi bagi kaum perempuan, tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, tapi juga menjadi pengusaha sukses kala itu.

Winda mengajak anggota LWC meneladani pengusaha perempuan yang sukses, yakni istri pertama Rasulullah Muhammad SAW. Di mana dua per tiga area Mekkah merupakan kekuasaan Khadijah, rentang bisnisnya mencapai negeri Yaman dan Syam. Hampir seluruh saudagar pernah berdagang dengan Khadijah dan banyak yang mengaguminya. Sebagai seorang ibu yang juga memiliki tanggungjawab untuk mendidik anak, Khadijah tidak mengikuti rombongan dagang ke Negeri Syam dan Yaman, melainkan mengelola bisnis dari Mekkah.

Baca Juga :  BI NTB Siapkan Rp 2,87 Triliun Uang Pecahan Kecil

Terdapat tiga peran yang dilaksanakan Khadijah, yaitu sebagai Investor, memercayakan modal kepada mitra bisnisnya yang amanah. Sebagai Mitra, dengan sistem bagi hasil kerja sama dengan petani dan mitra binis, termasuk dengan Nabi Muhammad SAW yang membawa barang dagang Khadijah ke negeri Syam dan Yaman kemudian mendapatkan bagi hasil.

Khadijah juga sebagai Direktur, membangun sistem rekrutmen karyawan sebagai pegawai tetap dan menempatkan masing-masing karyawan sesuai dengan kompetensinya, membentuk tim pemasaran, salah satunya Abu Tholib, Paman Rasulullah yang merupakan karyawan Khadijah.

Keberhasilan bisnis Khadijah, tentunya tidak terlepas dari nilai – nilai ekonomi syariah yang juga diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu tidak boleh ada transaksi ekonomi yang dapat merugikan salah satu pihak.

“Semoga keteladanan dan manajemen Khadijah bisa menginspirasi LWC menjadi pengusaha yang sukses,” harapnya. (luk)

Komentar Anda