Begal Marak, Kepolisian Diminta Pro Aktif Turun ke Jalan

Ketua Pemuda NW, Muhammad Halqi (ist)

MATARAM— Kasus tindak kekerasan jalanan di NTB seperti tidak ada habisnya. Setiap tahun, kejadian ini menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat khususnya bagi pengguna jalan.

Pasalnya, pelaku begal tidak hanya mengabil barang korban, tapi sudah nekat melukai korbanya bahkan membunuh. Dari catatatn Radar Lombok sendiri dalam sebulan ini sudah beberapa kali terjadi pembegalan. Beberapa diantaranya yaitu yang terjadi
pada Sabtu (14/11)  pukul 18.00 WITA di Jalan Raya Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Seorang pengendara bernama SAM warga Dusun Peresak Desa Lekor, Kecamatan Janapria bersama temannya Andre sedang melintas di tempat kejadian perkara (TKP) menjadi korban begal pada sore hari. Akibat berusaha mempertahankan barang bawaannya korban pun ditebas tangannya oleh pelaku begal.

Sebelum ini aksi begal juga terjadi di Jalan dr Soedjono Lingkar Selatan Kota Mataram pada Rabu dini hari (4/11), sekitar pukul 02.00 Wita. Salah seorang pengendara dipukul kepalanya saat sedang di atas kendaraan. Selanjutnya barang bawaan korban dirampas. Kini meski pelakunya sudah terungkap tetapi bukan berarti tidak ada pelaku lain lagi yang melakukan hal yang sama.

Kepolisian diharapkan lebih pro aktif lagi dalam menyelesaikan kejahatan jalanan. Ketua Pemuda Nahdatul Wathan, Muhammad Halqi mengatakan aksi begal harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak terutama pihak kepolisian. Kepolisian kata dia harus lebih pro aktif lagi turun ke jalan dan mengurangi kegiatan yang sifatnya seremonial. NTB yang menjadi tujuan wisata dan sebentar lagi menjadi tuan rumah gelaran Moto GP kata Halqi harus disiapkan pola pengamanannya. “Keamanan harus terjamin. Jika keamanan belum terjamin maka aktivitas masyarakat pun menjadi terganggu. Wisatawan pun bisa takut ke NTB jika keamanannya saja belum terjamin,”ungkapnya.

Jika aksi begal masih terus terjadi maka kata Halqi, secara otomatis publik menilai kinerja kepolisian dalam memberantas begal jalan belum maksimal. Maraknya begal ini, kata Halqi maka potensi masyarakat untuk melakukan tindakan main hakim sendiri akan meningkat akibat ketidakmampuan kepolisian mengatasinya.

Ia juga meminta agar Kepolisian mencari penyebab maraknya kasus kekerasan yang setiap tahun terjadi. “Yang pasti masyarakat berhak mendapat perlindungan dan keamanan dijalan,”tutupnya. (der)

Komentar Anda