Baterai Tower PT PMT Digondol Maling

Baterai Tower PT PMT
IDENTIFIKASI :Petugas kepolisian mengidentifikasi lokasi pencurian baterai tower di Dusun Karang Daye Desa Penujak Kecamatan Praya Barat. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Aksi kejahatan tidak henti-hentinya terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Tengah. Kali ini, kasus pencurian menimpa salah satu perusahaan PT Putra Mulya Telekomunikasi (PMT) yang bekerja sama dengan PT XL. Perusahaan yang bergerak bidang tower tersebut kehilangan baterai tower yang terpasang di Dusun Karang Daye Desa  Penujak Kecamatan  Praya Barat.

Kejadian yang dialami PT PMT tersebut terjadi pada Sabtu lalu (17/3). Kejadian itu diketahui saat salah seorang petugas tower bernama Harmiyanto, 37 tahun,  warga Dusun Batu Bangke Desa  Sasake Kecamatan Praya Tengah dihubungi helpdesk yang berkantor di  Malang Jawa Timur.  Operator Helpdesk tersebut menyatakan kepada Harmiyanto bahwa alarm tower di Dusun Karang Daya Desa berbunyi pada hari Sabtu 17 Maret 2018, pukul 05.00 Wita.

Baca Juga :  Masih Berstatus Tahanan, Wanita Ini Menikah di Rutan Polda NTB

Harmiyanto yang mendapatkan informasi tersebut kemudian langsung menuju tower tersebut dan mendapati kotak baterai tower sudah terbuka dan empat buah baterai sudah hilang. Baterai yang hilang bermerek Hoppeck Netpower 150 BANK. Melihat kejadian tersebut, pihak perusahaan langsung melaporkan kejadian itu ke petugas kepolisian dan atas kejadian tersebut pihak PT Putra Mulya telekomunikasi menderita kerugian sebesar Rp 14 juta.

Kasatreskrim Polres Lombok Tengah AKP Rafles P Girsang ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskanya setelah mendapatkan adanya laporan kehilangan itu kemudian membuat pihaknya langsung  mendatangi tempat kejadian dan membuatkan korban laporan polisi (LP). ‘’Kita sudah memeriksa saksi-saksi untuk memburu pelaku ini,” ungkap Rafles, Senin kemarin (19/3).

Rafles mengaku, pencurian baterai tower memang bukan kali ini saja terjadi, bahkan sempat pernah juga hal itu menimpa perusahaan lain. Para pelaku dalam melancarkan aksinya tergolong lihai, karena pencurian baterai harus bergerak cepat. “Para pelaku memang orang yang sudah terlatih karena dalam beraksi waktu yang dibutuhkan harus cepat. Saat dipegang saja baterai itu, maka mesin itu akan berbunyi dan akan bisa dikontrol oleh operator yang ada di pusat. Kalau mesi itu berbunyi maka ada tanda- tanda kejadian,” ungkap Rafles.

Baca Juga :  Spesialis Begal Wisatawan Asal Lombok Timur Dilumpuhkan

Rafles mengaku masih mendalami kasus tersebut, apakah ada keterlibatan orang dalam dan lain sebagainya. Mengingat pencurian baterai tower harus menguasai medan, termasuk cara melakukannya agar tidak mudah terdeteksi. “Makanya kita masih mendalami kejadian ini karena memang ini kejadian yang pelakunya orang yang tergolong memiliki keahlian dalam bidang teknik,” tandasnya. (met)

Komentar Anda