Bank NTB Kembali Tambah Jatah KUR Mikro

MATARAM–Program kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan Perseroan Terbatas Bank NTB dengan jumlah total plafon sebesar Rp 40 miliar, ditargetkan habis tersalurkan sebelum akhir Desember 2016 ini. Hanya saja dari Rp 40 miliar, jatah untuk KUR mikro sebesar Rp 7 miliar sudah habis terserap. Sementara permintaan untuk KUR mikro tersebut cukup banyak.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama PT Bank NTB, H. Komari Subakir mengajukan surat penambahan jatah alokasi penyaluran KUR Mikro kepada Kementerian Koordinator Perekonomian.

“Kami di Bank NTB sudah mendapatkan jatah tambahan KUR Mikro pada pertengahan November dan sekarang penyaluran hampir 100 persen,” kata Komari Subakir, Rabu (28/12).

PT Bank NTB mendapatkan persetujuan dari Kemenko Perekonomian sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang menyalurkan KUR khusus di sektor I (satu) yakni pertanian, peternakan dan kelautan perikanan. Bank NTB mulai menyalurkan KUR untuk sektor I tersebut awal September 2016.

Jatah KUR yang disalurkan Bank NTB sebesar Rp 40 miliar, dengan rincian Rp 7 miliar untuk KUR Mikro, dengan besaran kredit maksimal Rp 25 juta, dan sisanya sebesar Rp 33 miliar diarahkan untuk KUR Ritel dengan nilai kredit diatas Rp 25 juta.

Hanya saja lanjut Komari, justru animo masyarakat selaku pelaku usaha mikro cukup banyak yang mengajukan kredit KUR. Alhasil, setelah melalui proses penilaian kelayakan calon debitur di sektor pertanian, peternakan dan perikanan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, jatah untuk KUR mikro langsung habis tersalurkan.

“Kami sudah bersurat untuk penambahan kuota KUR mikro dan hasilnya Bank NTB diberikan tambahan menjadi total Rp15 miliar. Saat ini realisasi penyaluran sudah mulai dilakukan setiap kantor cabang,” terang Komari.

Komari menambahkan, penambahan jatah untuk KUR mikro dari awalnya sebesar Rp7 miliar menjadi Rp15 miliar diambilkan dari kuota KUR ritel sebesar Rp33 miliar. Dengan demikian, jatah Bank NTB untuk menyalurkan KUR di sektor I tetap sebesar Rp40 miliar hingga akhir tahun 2016 ini.

“Karena animo sektor I untuk mendapatkan KUR cukup tinggi, maka kami usulkan di tahun 2017 mendatang lebih besar lagi jatah Bank NTB untuk program KUR ini,” harapnya. (luk)