Awas, Penipuan Berkedok Dijanjikan CPNS

H. Najamuddin (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Kasus penipuan dengan modus menjanjikan korban akan diangkatkan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akhir-akhir ini  marak terjadi di wilayah Lotim. Bahkan oknum yang tidak bertanggung jawab ini  nekat mencatut nama kepala Badan Kepegawaean Daerah (BKD) Lotim, demi mendapatkan sejumlah uang dari para korban.

Baru-baru ini, BKD Lotim mendapatkan laporan dari  sejumlah masyarakat yang nyaris menjadi kena tipu  oleh ulah pelaku ini. Mereka di hubungi dengan menggunakan nomor Handphone 082316572889. Oknum itu mengakui dirinya   kepala BKD Lotim  H. Najamuddin.

Para korban yang menjadi sasaranya, diminta sejumlah uang untuk di tranfsfer ke nomor rekening pribadinya sebesar Rp. 50 juta per orang. Uang  tersebut kata pelaku  akan dipakai untuk mengurus administrasi penerbitan SK CPNS ke Badan Kepegawean Nasional (BKN) Pusat.

“Kita katakan ini  sebagai perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab karena jelas –jelas menggunakan atas nama pribadi kita, terutama saya kepala BKD,” ungkapnya Kepala BKD Lotim H. Najamuddin Jumat kemarin (18/11).

Kasus penipuan ini lanjutnya, tak sedikit dari masyarakat telah terlanjur menjadi korban. Bahkan beberapa hari lalu, sejumlah masyarakat mendatangi BKD untuk mempertanyakan kebenaran infomasi tersebut. Bahkan ada  sekitar empat orang   nyaris akan mentrafser  uang sekitar Rp. 200 juta  rekening  oknum tersebut.

“Oknum ini menjanjikan seseorang untuk bisa diangkat menjadi CPNS. Meminta sejumlah uang untuk di transfer. Nomor yang digunakan mengatas namakan BKD. Cara ini digunakan untuk meyakinkan para korban,” katanya.

Kasus penipuan seperti ini kata dia tidak hanya menyasar satu atau dua orang. Melainkan infomasi yang diterima merata di terjadi di semua wilayah di Lotim. Baik itu Lotim bagian Selatan, Timur dan sekitarnya.

Baca Juga :  Belum Dilantik, 1 Pelamar CPNS Meninggal

Masyarakat yang menjadi sasarannya, mulai dari masyarakat umum, hingga sampai ke satuan pendidikan, seperti sekolah . Modus yang digunakan sama, menjual nama pribadinya sebagai kepala BKD. “Kita bersyukur bagi yang mengenal kita, mereka konfimasi dulu. Tapi masyarakat awam, inilah yang perlu kita sosialisasikan supaya jangan sampai mereka menjadi korban,” jelas Najamuddin.

Diakuinya, beberapa  masyarakat yang menjadi sasaran oknum itu , telah banyak yang menghubunginya untuk mengkonfimasi kebenaran hal itu. Baik itu dengan cara mereka datang langsung menemuinya, atau melalui via telpon.

Dari pengaduan itu, ia pun langsung membantah jika oknum yang menjanjikan PNS itu adalah dirinya. “Saya tidak pernah menghubungi dan menjajikan CPNS. Dan yang dipakai itu bukan nomor saya,” sebutnya.

Kasus penipuan dengan modus menjanjikan CPNS sudah terjadi  secara berulang kali di Lotim . Ia pun tidak mengingakan korban penipuan oknum yang tidak bertanggung jawab ini akan  semakin banyak. Modus seperti ini diakui sangat cepat akan mempengerahui masyarakat terutama yang mereka yang awam.

Agar kasus seperti ini tidak terus memakan korban, BKD pun telah melayangkan surat ke semua SKPD di lingkup Pemkab Lotim hingga ke tingkat kecamatan. Nantinya tingkat kecamatan akan melanjutkan kembali sampai ketingkat desa. Surat itu berisikan agar masyarakat tidak mudah begitu percaya dengan modus dijanjikan untuk diangkat menjadi CPNS.

“Kita minta camat kerjasama dengan baik dengan kita agar surat edaran itu bisa diteruskan ke desa. Agar masyarakat di pedesaan bisa memahamai bawah apapun alasan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan mengatakan tahun ini bisa diangkat menajdi CPNS itu sama sekali tidak benar,” tegasnya.

Baca Juga :  BKD Belum Mau Umumkan Peserta Lolos Passing Grade di KLU

Ia memastikan, tahun ini perekrutan CPNS oleh pemerintah pusat masih sedang dilakukan moratorium terbatas untuk pengangkatan pagawai baru. Kecuali untuk pengangkatan tenaga dokter , dokter gigi, bidan PTT kementerian kesehatan, Guru Garis Depan (GGD) Kemendikbud, THL –TB dinas penyuluhan Pertanian Kementerian Pertanian.

Itu pun kata dia telah  dilakukan pendaftaran dan seleksi sesuai  mekanisme yang berlaku oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) tanpa melalui melalui pemerintah kabupaten/kota. “Kami sampai tidak benar ada pengkatan pegawai baru seperti yang dijanjikan oknum tersebut,” ujar Najamuddin.

Terkait apakah ada upaya BKD akan melaporkan kasus ini ke ranah hukum , ia menjawab hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan para korban. Dikatakan, untuk melaporkan kasus ini tentu harus dilengkapi dengan bukti yang lengkap. Namun sejauh ini BKD sendiri belum memiliki bukti yang kuat. Bahkan masyarakat sendiri  kata dia , juga belum mengetahui  dengan pasti siapa oknum tersebut.

“Sepanjang ada bukti kita akan laporkan. Tapi kasus seperti kali ini saja, tapi sudah sering. Kita minta masyarakat supaya cerdas, kalau ada kasus seperti konfirmasi dulu ke BKD,” sarang Najamuddin. Sementara itu, nomor oknum penipu ketika dihubungi sudah tidak aktif lagi. Meski beberapa kali coba ditelpon, tetap tidak aktif. (lie)

Komentar Anda