Dara kekahiran Bima, 6 Mei 1995 itu menuturkan, awal prestasinya di tingkat nasional terukir pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016 silam. Dia berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk NTB. Meski demikian, perjuangannya tak mudah untuk menoreh prestasi kelas tiga itu. Dia harus bersaing ketat dengan para peserta lainnya, sehingga berhasil memprsembahkan medali untuk daerah meski tak kurang memuaskan.
Dengan keberhasilan tersebut, Nurul makin giat berlatih. Setiap event kejuraan nasional (kejurnas), dia tetap mendapatkan tempat bersama atlet lainnya. Di kelas bolder putri, Nurul berhasil mempersembahkan medali emas di ajang kejuaraan nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Sport Cilimbing Stadion Satria, Mandala Krida, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2017 lalu.
Dengan kekuatan Aggun Yolanda, Nurul Iqamah, Ayu Fathullah dan Muffidatul Azkia berhasil meraih poin sempurna. Berkat kerja kerasnya itu telah mengantarkannya keluar sebagai peraih ranking I.
Dengan hasil yang telah diraihnya, ternyata dia dilirik Pengurus Besar (PB) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) masuk skuad Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Yogyakarta persiapan Asian Games 2018 ini.
‘’Saya tidak pernah menyangka bisa dipanggil masuk pelatnas. Sebenarnya sejak dulu mau masuk pelatnas, alhamdullah ternyata bisa memperkuat Merah Putih di ajang yang bergengsi ini,’’ akunya.