Ia tidak menampik was-was terlebih saat berada di atap bangunan. Apalagi merobohkan bangunan dengan cara manual membutuhkan waktu ekstra. Tapi ia selalu berpikir positif dan fokus saat bekerja.” Namanya manusia pasti was-was. Tapi tugas harus dijalankan,” tegas warga Karang Kelok ini.
Saat bekerja, Dinas PUPR sudah menyiapkan dan memastikan alat pengaman untuk pegawainya. Justru Ardi mengaku tidak nyaman bekerja menggunakan alat pengaman. Saat berada di atap bangunan Ardi juga memilih tidak menggunakan sepatu. “Memang disediakan pengaman seperti helm dan sepatu. Tapi saya tidak nyaman dan biasa saja seperti itu,” terangnya.
BACA JUGA: Kesan Relawan Yang Membantu Korban Gempa
Kedepan beberapa rumah masih akan dirobohkan. Maka tugas berat sudah menantinya. Ia pun menyatakan kesiapannya selama ditugaskan. “ Iya saya siap kapan saja kalau dibutuhkan,” tutupnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Mataram H Mahmudin Tura mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan alat pengaman untuk petugas yang merobohkan bangunan. Karena pekerjaan ini beresiko tinggi ia sudah menyiapkan asuransi.” Ini pekerjaan beresiko. Tentu ada dan kita siapkan asuransinya. Mereka juga harus tetap tenang saat bekerja,” katanya.(*)