MATARAM – Pemberian dana kompensasi bagi para pedagang Miras tradisional Tuak di Mataram agar mereka beralih usaha dianggap tidak efektif. Pemkot telah mengambil langkah dan akan menghentikan program kompensasi ini sebab banyak pedagang yang nakal, menerima dana namun tetap saja menjual Miras.
Dari hasil evaluasi, Pemerintah Kota Mataram masih menemukan pedagang. Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Mataram Made Putu Sudarsana menyebut sejak disalurkan kompensasi akhir tahun 2016, banyak pedagang yang tetap berjualan.” Kita evaluasi kalau tidak efektif kita akan hentikan kompensasi ke pedagang,” katanya kepada Radar Lombok Rabu kemarin (6/9).
Pemkot telah menyalurkan kompensasi ke 185 orang yang tergabung dalam dalam 21 kelompok. Pedagang Miras Tuak berasal dari 13 kelurahan dengan nilai uang yang digelontorkan Rp 325 juta. Kompensasi yang disalurkan awalnya untuk menghentikan peredaran miras tradisional. Pedagang bisa beralih ke usaha lain.
Saat ini kembali muncul para pedagang. Pihaknya akan melakukan rapat evaluasi dalam waktu dekat memanggil semua Camat dan Lurah. Adsa banyak temuan di lapangan dimana warga dengan luasa membeli Miras tradisional.