74 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung

74 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung
LOGISTIK: BPBD Lombok Tengah menyalurkan bantuan logistik bagi para korban angin puting beliung di berbagai zona dalam waktu seminggu ini.(ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah masih mendata zona yang terkena dampak angin puting beliung. Dari lima kecamatan, BPBD menemukan sedikitnya 74 rumah warga mengalami rusak akibat diterjang angin puting beliung.

Kepala BPBD Lombok Tengah, H Muhammad menerangkan, sejumlah titik wilayah mulai terdampak bencana memasuki musim hujan tahun ini. Terutama bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung. Tanah longsor sudah terjadi di dua lokasi, sementara angin puting beliung sudah terjadi di enam kecamatan seperti Jonggat, Kopang, Batukliang, Batukliang Utara dan Pringgarata, dan beberapa kecamatan lainnya namun tidak banyak. ‘’Data yang sudah berhasil kita himpun ada 74 rumah selama turun hujan dalam seminggu ini. Status tanggap darurat bencana kita tetapkan sembari melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya,” kata Muhammad, Rabu (18/12).

Muhammad mengaku sudah menyalurkan bantuan logistik untuk para korban. Ada juga sebagian dari yang terdampak sudah disalurkan bahan material untuk perbaikan rumah mereka. Meski diakui bahwa dana penanggulangan bencana tahun 2019 ini sudah habis, tapi persediaan logistik masih ada hingga Desember mendatang. “Ada ratusan jiwa memang yang menjadi korban tapi tidak ada yang sampai korban jiwa. Ada dua orang yang terluka tapi hanya luka ringan saja,” terangnya.

Muhammad menegaskan, dalam mengatasi bencana ini memang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Akan tetapi dilakukan oleh tiga pilar seperti pemerintah, dunia usaha dan masyarakat itu sendiri. “Semua korban sudah bisa tertangani dengan baik. Karena kebutuhan logistik sudah kita salurkan,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengimbau kepada warga agar tetap waspada dengan musim hujan saat ini. Karena memang rentan terhadap bencana ini bisa terjadi kapan saja, sehingga berbagai hal yang membahayakan juga perlu diantisipasi dengan baik. “Pohon yang rentan tumbang kita sarankan juga untuk dipangkas. Begitu juga wilayah yang rentan tanah longsor seperti di Batukliang dan Batukliang Utara ini agar tetap waspada,” terangnya.

Disampaikan juga, bahwa rumah yang rusak menyebar di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat, Desa Teratak, Aikberik, Seteling Kecamatan Batukliang Utara (BKU) dan Desa Selebung Kecamatan Batukliang, ada juga di wilayah Kopang dan Pringgarata. “Memang akibat dari puting beliung ini menyebar tapi yang paling parah di lima kecamatan ini,” terangnya.

Status siaga bencana ini dipastikan akan berlangsung hingga Maret 2020 mendatang, mengingat intensitas hujan juga sampai dengan saat ini masih tinggi. Sehingga rawan banjir juga akan tetap terjadi di berbagai wilayah. “Tapi  mudah-mudahan bencana ini tidak lama, karena untuk banjir juga kita dari awal sudah melakukan antisipasi,” ucapnya. (met)

Komentar Anda