4 Siswi SMAN 1 Sakti Menikah Dini

Sahnun Zain (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Maraknya siswi SMAN 1 Sakra Timur yang menikah di bawah umur, membuat pihak sekolah tidak bisa berbuat apapun. Meskipun pihak sekolah sudah berupaya maksimal agar para siswa tidak mengambil jalan pintas, atau menikah dini sebelum menyelesaikan pendidikannya.

Kepala SMAN 1 Sakra, Sahnun Zain mengatakan, pada tahun 2015 siswi yang menikah di SMAN 1 Sakra timur ada sebanyak 5 orang. Namun sebagian yang menikah ini siswa yang merupakan kalangan ekonomi ke bawah, yang tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan sekolahnya.

“Jika kita lihat pada tahun 2015, siswa yang menikah ada sebanyak 5 orang. Sedangkan pada tahun 2016 ini siswa yang menikah ada sebanyak 4 orang. Inipun siswa yang menikah rata rata dari golongan tidak mampu,” ungkap Kasek saat di temui di ruang kerjanya, Selasa kemarin (29/11).

Baca Juga :  Pernikahan Dini Sulit Dicegah

Disampaikan, para siswa yang menikah ini merupakan siswa yang terbawa pergaulan zaman sekarang in. Dengan demikian, butuh motivasi dan peran orang tua agar terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan itu terrrjadi.

Para siswa menikah, kebanyakan akibat adanya media sosial yang kini banyak digunakan oleh para siswa. Dengan demikian, untuk menekan angka angka pernikahan di lingkungan sekolah, hususnya sekolah Sakra Timur agak sulit dihindari.

“Padahal pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk menekan pernikahan dini ini. Namun ketika ada siswa yang menikah, kita juga tidak bisa melakuakn cara lain, selain dari metelakan,” ujarnya.

Baca Juga :  Siswa Menikah di SMAN 1 Kayangan Meningkat

Dicontohkan, pada saat salah satu siswa menikah, pihak sekolah telah berupaya untuk memisahkan kedua pengantin yang sudah terlanjur menikah, bekerja sama dengan para tokoh masyarakat dan kepolisian. Namun siswa yang masih duduk di bangku SMA ini tidak mau dipisahkan. “Pada saat kita belas (pisahkan,red) siswi ini malah menyuruh kita pulang, dan mengatakan dia tidak ingin pisah, karena sudah sayang sama pasangannya,” ceritanya.

Mengatasi itu, pihak sekolah saat ini menginginkan adanya aturan yang tegas dari pemerintah, agar bisa melakukan penekanan terhadap para siswa dan siswi, untuk menghindari adanya pernikahan dini yang kini masih banyak terjadi. (cr-wan)

Komentar Anda