Zul – Rohmi Wariskan Peningkatan IPM NTB Kategori Tinggi 2023

Grafik IPM NTB Tahun 2023.

MATARAM – Badan Pusat Statisik (BPS) Provinsi NTB mencatat bahwa pada tahun 2023 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB mengalami peningkatan dari 71, 65 di tahun 2022 naik menjadi 72, 37 pada tahun 2023. Capaian IPM Provinsi NTB 2023 berada pada kategori tinggi. Pertumbuhan IPM Provinsi NTB di tahun 2023 mencapai 1,00 persen.

Meningkatnya capaian IPM NTB pada tahun 2023, bahkan masuk kategori tinggi itu tak terlepas dari buah manis dari kinerja pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018 – 2023, H Zulkieflimansyah – Hj Sitti Rohmi Djalilah. Berbagai indikator penilaian IPM mengalami progress peningkatan positif pada kurun waktu 2018-2023.

“IPM Provinsi NTB pada tahun 2023 mencapai 72,37. Selama tahun 2020-2023, IPM Provinsi NTB meningkat sebesar 0,90 persen per tahun,” kata Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin, Jumat (1/12).

Wahyudin menerangkan bahwa dari dimensi umur panjang dan hidup sehat yang digambarkan oleh indikator Umur Harapan Hidup, bayi yang lahir pada tahun 2023 di Provinsi NTB memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 72,02 tahun. Indikator ini meningkat sebanyak 0,36 tahun dibandingkan tahun 2022. Sumber data umur harapan hidup saat lahir menggunakan hasil Long Form SP2020 (SP2020-LF)  

Begitu juga dengan Dimensi Pengetahuan digambarkan oleh indikator Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. HLS Provinsi NTB di tahun 2023 Provinsi NTB mencapai 13,97 tahun, meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun 2022. Sedangkan RLSnya sebesar 7,74 tahun dan nilai ini meningkat sebanyak 0,13 tahun dibanding tahun sebelumnya. Dari dimensi standar hidup layak yang digambarkan oleh indikator Pengeluaran Per Kapita yang disesuaikan, capaian Provinsi NTB di tahun 2023 sebesar 11,10 juta rupiah per orang per tahun. Indikator ini meningkat sebanyak 414 ribu rupiah dibandingkan tahun 2022.

Baca Juga :  IPM NTB Di Posisi 29

Secara nyata, kata Wahyudin pembangunan manusia di Provinsi NTB terus mengalami kemajuan. IPM Provinsi NTB terus meningkat tiap tahunnya. Sejak tahun 2020, status pembangunan manusia Indonesia di Provinsi NTB berada pada kategori tinggi. IPM Provinsi NTB tahun 2020 tercatat sebesar 70,46. IPM Provinsi NTB mencapai 72,37 pada tahun 2023, meningkat hingga 1,00 persen dibandingkan tahun 2022. Rata-rata pertumbuhan IPM Provinsi NTB tahun 2020-2023 dikisaran 0,90 persen per tahun,” rincinya.

Selanjutnya, peningkatan capaian IPM Provinsi NTB Tahun 2023 disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan seluruh komponen pembentuk IPM, terutama rata-rata lama sekolah dan pengeluaran riil per kapita. Pada tahun 2023, komponen pembentuk IPM Provinsi NTB mengalami percepatan pertumbuhan, kecuali komponen harapan lama sekolah pada dimensi pengetahuan yang pertumbuhannya melambat dibandingkan tahun sebelumnya.

Begitu juga dengan dimensi Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2020 hingga 2023, UHH Provinsi NTB telah meningkat sebesar 0,85 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,40 persen per tahun. Pada tahun 2020, Umur Harapan Hidup saat lahir di Provinsi NTB adalah 71,17 tahun dan pada tahun 2023 mencapai 72,02 tahun.

Baca Juga :  IPM NTB Di Posisi 29

Sementara itu, untuk Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas. Capaian kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2020 hingga 2023, HLS Provinsi NTB rata-rata meningkat 0,65 persen per tahun dan RLS Provinsi NTB rata-rata meningkat 1,93 persen per tahun. Pada tahun 2023, HLS Provinsi NTB mencapai 13,97 tahun dan RLS Provinsi NTB mencapai 7,74 tahun.

Sedangkan untuk Dimensi ketiga yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran riil per kapita (atas dasar harga konstan 2012) yang disesuaikan. Pada tahun 2023, pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan masyarakat NTB mencapai Rp11,1 juta per tahun.

“Capaian ini meningkat sebesar 3,88 persen dibandingkan tahun 2022, seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut setelah melalui pandemi Covid19, pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan Provinsi NTB semakin membaik,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda