Zohri Gagal Tampil di Kejuaraan Asia

Zohri Gagal Tampil di Kejuaraan Asia
BATAL TAMPIL: Dua atlet Kebanggaan NTB batal tampil di Kejuaraan Atletik Indoor Asia 2020 Februari mendatang di Hangzhou, China, akibat bahayanya wabah Virus Corona.( ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

Dua Mahasiswa NTB Terjebak di Wuhan

MATARAM – Virus Corona yang menyerang kota negara Tiongkok menjadi ancaman serius. Dalam waktu singkat, isunya telah menyebar ke seluruh dunia. Tidak terkecuali membuat khawatir masyarakat Indonesia.

Provinsi NTB sebagai salah satu daerah tujuan wisatawan, melakukan antisipasi secara serius. Jangan sampai virus tersebut masuk dan menyebar di wilayah NTB. “Kita sudah siapkan ruang isolasi di RSUP NTB jika ada yang suspek,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi kepada Radar Lombok, Minggu (26/1).

Komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak juga terus dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Berbagai upaya dilakukan agar tidak sampai virus masuk ke NTB. 

Eka mencontohkan di pelabuhan. Di tempat yang dijadikan pintu masuk banyak wisatawan itu sudah dilakukan antisipasi. “Kantor Kesehatan Pelabuhan kita yang handle, terutama yang datang dari luar negeri,” katanya. 

Untuk di bandara, langkah serupa sudah dilakukan sejak isu virus Corona tersebar. “Di bandara kita sudah punya thermoscan. Sehingga bila ada pasien dari negara terduga dengan temperatur yang tinggi, langsung dikirim ke ruang isolasi yang ada di RSUD Provinsi,” terang Eka. 

Dikes Provinsi NTB sendiri, telah menerima surat Direktorat Jenderal  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor : PM.04.02/I/43/2020 yang terkait dengan isu virus Corona. Pemprov NTB kemudian menindaklanjuti ke kabupaten/kota. 

Eka telah mengeluarkan imbauan agar seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan deteksi, pencegahan, respon dan antisipasi munculnya kasus-kasus yang disebabkan virus Corona seperti di Tiongkok.

Apabila ditemukan kasus-kasus seperti itu, harus dilakukan tatalaksana, isolasi, dan segera dilaporkan secara berjenjang sesuai dengan sistem surveilans kesehatan yang berlaku ke Dikes Provinsi. “Sampai saat ini belum ada suspect Corona. Jadi kita masih pada tataran siaga,” terang Eka. 

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, HL Moh Faozal yang dimintai keterangannya terkait kunjungan wisatawan asal China, tidak bisa memberikan jawaban. Namun, Faozal memastikan langkah antisipasi sudah dilakukan. “Semua bandara di Indonesia, khususnya pintu masuk sudah ada tindakan preventif. Dan petugas sudah bekerja sesuai SOP,” tegas Faozal. 

Sementara itu, mahasiswa penerima awardee beasiswa NTB yang menempuh pendidikan di Kota Wuhan, China dilaporkan masih dalam kondisi aman. Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Provinsi NTB telah melakukan koordinasi dengan pihak KBRI terkait dengan upaya perlindungan mahasiswa NTB di kota tersebut.

Ketua Divisi Kerjasama LPP NTB, Imanuella Andilolo mengatakan, sejauh ini Pemerintah China belum memberi akses masuk ke Wuhan lantaran masih dalam kondisi terisolasi untuk menghindari penyebaran virus corona. “Kalau ada perkembangan kami di LPP akan segera dihubungi dan kami akan selalu monitor,” kata Imanuella. 

Di Kota Wuhan, ada empat orang penerima awardee beasiswa NTB. Dari empat orang tersebut, sebanyak dua orang sudah berada di Indonesia, serta dua orang lainnya masih berada di Wuhan. Dua orang mahasiswa penerima beasiswa NTB yang sudah berada di Indonesia, kebetulan sedang berada di luar Wuhan sebelum kota tersebut ditutup aksesnya oleh pemerintah China. “Mereka kebetulan sudah keluar dari Wuhan sebelum akses ditutup untuk berlibur karena sekarang sedang liburan Tahun Baru China,” terangnya.

Sementara dua orang awardee beasiswa NTB yang lain, masih tetap tinggal di Wuhan. Mereka saat ini berada di asrama kampus dan difasilitasi oleh pihak kampus. Kantin yang tadinya tutup selama musim liburan sudah kembali dibuka agar mahasiswa yang tinggal di asrama tidak perlu keluar asrama untuk mencari makanan.

Di sana, kata Imanuella, setiap hari dilakukan pengecekan suhu tubuh, karena symptom utama adalah demam. “Sejauh ini dua awardee kita dalam keadaan tidak sakit atau dalam kondisi sehat,” ujarnya.

Terkait awardee Beasiswa NTB di lokasi lain di China, LPP juga terus berkoordinasi dengan pihak kampus masing-masing dan KBRI. “Situasi saat ini masih kondusif namun untuk antisipasi jadwal sekolah diundur sehingga disarankan oleh pihak KBRI dan sekolah untuk pulang saja kalau bisa mumpung libur panjang. Tapi stay di asrama juga tidak apa-apa karena langkah-langkah antisipatif sudah ditetapkan. Anak-anak diwajibkan untuk selalu ikut arahan Kepala Asramanya,” ucap Ima.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy menambahkan, Pemprov NTB terus mamantau perkembangan kondisi awardee NTB di Kota Wuhan. “Yang pasti dua orang awardee NTB yang masih tinggal di sana dalam kondisi aman dan sehat. LPP NTB juga pro aktif memantau kondisi mereka,” ujar Najam.

Di samping itu, penyebaran virus Corona ini membuat sejumlah jadwal nasional menjadi berantakan. Termasuk event penting yang harusnya dijalani oleh dua atlet Atletik asal NTB, Lalu Muhammad Zohri dan Sapwaturrahman terpaksa digagalkan. Ini lantaran bahayanya virus mematikan yang berasal dari Kota Wuhan, China tersebut.

Sebelumnya, Zohri dan Sapwa direncanakan tampil mengikuti Kejuaraan Asia Atletik Indoor Asia 2020 edisi kesembilan di Hangzhou, China, 12-13 Februari mendatang. Ajang ini merupakan pemanasan sebelum turun di Olimpiade Tokyo 2020. Namun batal, akibat wabah virus Corona yang cukup mematikan itu. “Ya benar, Zohri dan Sapwa terpaksa dibatalkan tampil. Demi keselamatan atlet dan official, mengingat China sekarang sedang dilanda virus Corona,” beber Asisten Pelatih Atletik Pelatnas, Fadlin pada Radar Lombok, Minggu (26/1).

Dikatakannya, pembatalan penampilan Zohri dan Sapwa ini bukan hanya instruksi dari PB PASI saja. Namun langsung dari pihak Asosiasi Atletik Asia (AAA) yang diteken langsung oleh Presiden, Dahlan Al Hamad. Mengingat kondisi wabah virus Corona saat ini menjadi perhatian serius semua negara.

Selain Zohri, sejumlah atlet lainnya juga ikut dibatalkan penampilannya. Di antaranya seperti lari gawang putri, Emilia Nova dan atlet lompat jauh putra, Sapwaturrahman, rencananya akan tampil di ajang tersebut. “Pokoknya atlet yang bakal tampil ke China semuanya dibatalkan,” tambahnya.

Fadlin menyebut, informasi ini diketahui setelah PB PASI memberikan pengumuman resmi terkait pembatalan Kejuaraan Asia Atletik Indoor 2020 lewat akun instagram resmi PB PASI pada Minggu (26/1) sore kemarin. Kemudian unggahannya disertakan dengan surat putusan Asosiasi Atletik Asia (AAA) yang diteken Presiden, Dahlan Al Hamad.

Pada prinsipnya, pembatalan ini ditujukan demi keselamatan atlet. Dengan mempertimbangkan kondisi China yang sedang bergelut dengan penyebaran virus Corona dan risiko terhadap kesehatan para atlet dan ofisial Atletik. “Maka Asosiasi Atletik Asia (AAA) dengan terpaksa memutuskan untuk membatalkan kejuaraan Asian Athletic Indoor 2020,” lanjutnya menirukan akun Instagram PB PASI.

Sementara itu, Pelatih Pelatnas Eni Nuraini mengungkapkan, PB PASI yang berencana menurunkan Zohri sebagai ajang pemanasan sebelum turun di Olimpiade 2020. Secara mendadak menerima putusan tersebut dan pihak PB PASI menyampaikan duka mendalam bagi China dan khususnya Asosiasi Atletik China atas bencana kesehatan saat ini. Dan berharap semuanya kembali baik-baik saja.

Diketahui, wabah virus Corona sendiri sudah ditetapkan dengan status darurat di China. Pemerintah China hingga saat ini melansir 1.975 kasus di seluruh daratan negeri tirai bambu. Pemerintah China juga menutup akses keluar dan masuk di lebih dari 12 kota, termasuk Wuhan di Hubei dan melakukan upaya karantina. “Virus Corona itu memang sangat membahayakan. Sebelum terjadi yang tidak kita inginkan, kita sepakat lebih baik dibatalkan saja,” pungkasnya. (zwr/sal/rie)

Komentar Anda