Waspada Puting Beliung dan Pohon Tumbang

POHON TUMBANG: Cuaca ekstrim yang melanda, warga Kota Mataram diminta waspada pohon tumbang dan angin puting beliung (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM — Cuaca ekstrem mulai melanda Kota Mataram. Warga pun diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama dengan potensi terjadinya pohon tumbang dan angin puting beliung. Kedua dampak akibat cuaca buruk ini sudah terjadi di Kota Mataram dan harus diwaspadai. Seperti angin puting beliung yang menyapu 3 atap rumah di Kelurahan Bintaro.

Kemudian akibat angin kencang dan hujan deras. Mengakibatkan pohon tumbang di 3 lokasi. Yakni di Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Ahmad Yani dan Simpang Empat Monjok. “Cuaca ekstrem sudah mulai datang. Kemarin (Minggu (31/10) ada tiga pohon tumbang di tiga lokasi. Lalu angin puting beliung merusak tiga atap rumah di Kelurahan Bintaro,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor di Mataram, kemarin (1/11).

Evakuasi rumah terkena puting beliung melibatkan instansi terkait. Seperti BPBD, PUPR, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim). Untuk kerugian yang diderita warga saat ini masih di-asesmen. “Sekarang masih asasmen. Mungkin butuh 20-30 juta untuk perbaikan perbaikan atap rumah. Kalau berapa KK (kepala keluarga) juga masih kita data,” katanya.

Baca Juga :  Elemen Warga Bersatu Bela Nuril

Warga yang rumahnya terkena puting beliung. Untuk sementara dievakuasi ke keluarga terdekat. Dari pendataan yang sudah dilakukan. Tiga rumah yang terkena puting beliung disebut mengalami kerusakan ringan. “Dinas Sosial juga sudah memberikan bantuan logistik. Sementara kami di BPBD mempersiapkan bantuan untuk perbaikan atapnya. Itu ita koordinasi dengan dinas Perkim,” ungkapnya.

Mahfuddin mengatakan, dasarian atau sepuluh haro terakhir. Hujan cukup lebat disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di Kota Mataram. Yakni kurun waktu pukul 14.00 sampai pukul 17.00. Selain waspada, warga juga diminta tetap tenang. Imbauan pemerintah pun harus tetap dijalankan. “Jangan bepergian jika tidak mendesak. Lalu waspada kalau berkendara di jalan karena rawan pohon tumbang,” terangnya.

Baca Juga :  UBG Buka Prodi Bisnis Digital

Sementara untuk ketinggian gelombang di Kota Mataram kata Mahfuddin masih normal. Yakni maksimal sampai 1,5 meter. Karena itu nelayan Mataram masih terpantau keluar melaut. Begitu juga kondisi air sungai di Kota Mataram akibat curah hujan deras masih normal.

“Ketinggian air sungai asassmen kita saat hujan deras masih normal. Tapi beberapa sungai yang kita perkirakan potensi longsor itu sudah mulai ditangani. Contohnya di kali pinggiran Rembiga sudah dipasangi beronjong. Mudah-mudahan longsor tidak terjadi,” jelasnya.

Kepala Dinas Perkim Kota Mataram, untuk pohon tumbang langsung ditangani. Pihaknya juga secara berlanjutan sudah melakukan upaya antisipasi. Yaitu perampingan pohon yang kondisinya rawan tumbang. “Sudah ratusan pohohn yang kita ramping. Kita juga masih periksa kondisi pohon-pohon yang ada,” katanya. (gal)

Komentar Anda