Waspada Aksi Penipuan Catut Nama Pejabat

Ruslan Abdul Gani (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mewaspadai kasus penipuan yang mencatut nama pejabat Pemprov selama Ramadan hingga lebaran. Kepala Bakesbangpol NTB, Ruslan Abdul Gani mengatakan penipuan dengan modus megatasnamakan pejabat Pemprov rutin terjadi setiap tahun, terlebih menjelang lebaran atau Idul Fitri.

“Penipuan mengatasnamakan pimpinan ada saja terjadi setiap tahun pada bulan Ramadan,” Kata Ruslan Abdul Gani saat ditemui di Mataram, kemarin.

Apalagi jika pejabat yang baru dimutasi maka ini menjadi sasaran empuk oknum yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan penipuan. “Setiap tahun motifnya sama, pokoknya pergantian pejabat dan memanfaatkan Idul Fitri, itu-itu saja yang kita temukan,” bebernya.

Modus lainnya dengan mengaku sebagai pejabat atau petinggi dan telah mendapatkan barang sitaan dari Kepolisian. Polanya penipu akan mengiming-imingi korbannya dengan harga murah. Karena tidak dikontrol akhirnya yang bersangkutan tertipu.

Baca Juga :  Sejumlah Ormas Tolak Patung Jokowi Terpasang di Mandalika

“Mungkin ada yang sering dapat WA (Whatsapp) bilang saya dapat sitaan mobil murah segera kirim uang. Yang mulanya kita tidak angkat teleponnya karena berkali-kali telepon akhirnya terlena. Namanya orang mau nipu ada saja caranya. Tinggal kita hang harus berhati-hati,” bebernya.

Kendati sampai saat ini pertengahan puasa ramadan ini pihaknya belum menerima informasi adanya kasus penipuan dengan modus mencatut nama pejabat oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Ruslan tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap hati-hati dan waspada karena penipu sekarang dengan mudah mempalsukan kop surat dan persetujuan proposal. Terutama bagi mereka yang saat ini sedang membangun masjid atau tempat-tempat ibadah lainnya.

“Sampai saat ini belum ada yang informasikan kita ke Kesbangpol. Cuma informasi satu minggu yang lalu ada oknum tidak bertanggung jawab. Bisa saja dia mengatakan dapat bantuan,” ujarnya.

Baca Juga :  Kasus Masker Covid Rp 12,3 Miliar Naik Penyidikan

Pria asal Lombok Timur ini megingatkan masyarakat jika memproleh informasi mengenai dana hibah atau bantuan sosial lainnya sebaiknya segera dikonformasi kebenarannya kepada pemerintah setempat atau pihak yang bersankutan.

“Jangan tiba-tiba disuruh kirimkan sekian untuk dapat bantuan ini langsung dikasi tanpa konfirmasi. Diam-diam apa yang diminta malah ditindaklanjuti. Jadi harus hati-hati,” katanya.

Apakah ada indikasi keterlibatan orang dalam pada kasus penipuan dengan modus mengatasnamakan pimpinan daerah ini ?. Ruslan mengaku enggan berspeulasi. Terpenting kata dia adalah kewaspada masyarakat harus ditingkatkan. “Tidak ada salahnya kita waspada dulu,” katanya. (rat)

Komentar Anda