MATARAM – Sejumlah wartawan di Mataram mendatangi Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Rembiga.
Mereka memprotes keras aksi kekerasan menimpa wartawan yang tengah bertuga sdi Medan, Sumatera Utara yang dilakukan oknum TNI AU belum lama ini. Selain melakukan penganiayaan, oknum aparat juga merusak alat yang digunakan dalam bekerja, seperti kamera, handpone dan peralatan lainnya. ''Wartawan dalam bertugas dijamin Undang-undang.Aksi premanisme oknum aparat ini jelas melanggar UU nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Jadi, para pelakunya harus ditindak tegas,'' tegas Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB, Herman Zuhdi, Jumat kemarin (19/8).
Selai berorasi, wartawan ini juga menggelar teatrikal menggambarkan bagaimana perlakuan aparat terhadap para wartawan yang tengah bertugas saat meliput bentrokan warga dengan aparat TNI AU di Medan. Mereka juga menabur bunga di depan Lanud Rembiga.
Danlanud Rembiga Kolonel Pnb Bambang Gunarto yang menemui wartawan ini berjanji akan menyampaikan aspirasi para jurnalis ke Panglima TNI AU.
Bambang mengaku tidak ingin kejadian serupa terjadi di NTB. Dia menjamin anak buahnya tidak akan melakukan aksi-aksi kekerasan terhadap wartawan. Provinsi NTB saat ini sedang berkembang dan itu tidak lepas dari peran media.”Tanpa media kita tidak akan bisa seperti ini, maka dari itu, saya benar- benar minta maaf atas kejadian yang menimpa rekan -rekan wartawan yang terjadi di Medan,”ungkapnya.(cr-wan)