PRAYA-Kepala Desa Pengembur Kecamatan Pujut Lombok Tengah, Supardi Yusuf langsung memimpin masyarakatnya menghadap Asisten I HL Mohamad Amin, Senin (3/4).
Ikut sertanya mengawal masyarakatnya mengadukan persoalan pembangunan di desanya, mulai dari rumah kumuh, puskesmas, dan jalan. Untuk rumah kumuh, Supardi mengaku tidak tepat sasaran. “Saya hanya mengawal masyarakat saya terhadap apa yang akan mereka sampaikan. Persoalan syukur iya saya syukur ada masyarakatnya yang dapatkan program rumah kumuh. Tapi bagi saya itu kurang tepat sasaran karena masih ada masyarakatnya yang lebih layak,” akunya.
[postingan number=3 tag=”loteng”]
Kata Supriadi, jumlah rumah yang sudah didata tahun 2010 sebanyak 1.110 rumah di desanya. Semua itu layak untuk mendapatkan program tersebut. Tapi data yang diajukan itu kemudian meleset dengan fakta yang mendapatkan bantuan program tersebut. ‘’Selain rumah kumuh, pembangunan puskesmas bersifat sangat mendesak harus ada di Desa Pengembur. Termasuk sejumlah ruas jalan juga masih banyak yang tak layak pakai,’’ keluhnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Loteng, Saeful mengaku, kalau di Loteng jumlah rumah tidak layak huni yang sudah terdaftar versi Badan Pusat Statistik (BPS) sekitar 16.000 unit. Untuk tahun ini anggaran untuk pembangunan sekitar 60 unit, sedangkan dari provinsi sekitar 208 unit. Dan itu tersebar di sejumlah desa se Kabupaten Loteng. “Semua program ini masuk program nasional Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,’’ jelasnya.
Hal senada juga di sampaikan Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Suhardi mengatakan, jalan yang dikerjakan melalui APBD murni itu sudah jelas peruntukannya. Sebab jalan jalan yang masuk dalam jalan kabupaten itu sudah menjadi prioritas. Sedangkan jalan-jalan yang tidak masuk tahun ini, tentunya menunggu ada penganggaran lain. “Jadi peruntukan pembangunan jalan itu sudah jelas, jalan-jalan masuk kabupaten pastinya semuanya masuk prioritas,” sebutnya.
Sedangkan di Desa Pengembur sendiri, jalan-jalan yang sudah masuk jalan kabupaten semuanya sudah diperbaiki. “Jadi kami memiliki aturan yang jelas dalam mengatur mana saja jalan yang akan dikerjakan, dan itu sudah disahkan,” akunya.
Sementara sekertaris Dinas Kesehatan Loteng H Mutawalli megakui kalau Desa Pengembur layak dibangunkan Puskesmas. Sedangkan saat ini untuk wilayah kerja Desa Pengembur saat ini ada di Desa Sengkol. Untuk diketahui, kalau tidak salah pembangunan rawat inap di Desa Pengembur, sudah disahkan dan akan terbangun tahun 2018 mendatang. Dan saat ini masih dalam pengurusan persyaratan pembangunan.
Asisten I Setkab Loteng HL Mohamad Amin mengharapkan, sejumlah SKPM mengakomodir semua tuntutan masyarakat sesuai dengan sektor. Sehingga nantinya apa yang menjadi harapan dan tuntutan masyarakat terpenuhi. (cr-ap)