Sejak dulu penyelesaian masalah Ahmadiyah tidak punya solusi yang jelas. “Tidak hanya kita di NTB, tapi di seluruh Indonesia, semuanya sama. Warga Ahmadiyah sulit diterima oleh masyarakat,” ungkapnya.
Dikatakan, solusi yang paling tepat agar warga Ahmadiyah ini bisa diterima oleh masyarakat yaitu mengajak mereka kembali ke ajaran Islam yang sebenarnya atau bertaubat. Jika pemahaman yang mereka anut itu bisa dihilangkan, diyakini warga Ahmadiyah ini akan diterima dengan senang hati oleh masyarakat. Inilah yang harus dilakukan terhadap warga Ahmadiyah Lotim sebelum mereka di pulangkan.”Kalau rencana untuk dilokalisir, bagi saya itu tetap bukan merupakan solusi . Karena Lotim dan NTB pada umumnya merupakan daerah seribu Masjid. Jadi sebaiknya warga Ahmadiyah ini harus bisa dikembalikan ke ajaran Islam yang sebenarnya. Karena perbedaan pemahaman yang dianut Ahmadiyah tetap tidak bisa di tolerir,” pungkas dia.
Sebelumnya Pjs Bupati Lotim H. Ahsanul Khalik mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah Ahmadiyah ini. Diantaranya melakukan mediasi kedua pihak yang didalamnya melibatkan berbagai unsur terkait.”Sedangkan untuk penanganan mereka di penampungan, kami sepenuhnya akan memenuhi yang ada di tempat penampungan,” kata Khalik.
Tidak hanya itu lanjut Khalik, Pemkab Lotim juga akan mengeluarkan penetapan status konflik sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang nomor 2 tahun 2012. Langkah itu diambil supaya jangan sampai ada hal-hal yang dilakukan bertentangan dengan hukum.” Sementara terkait rencana melokalisir warga Ahmadiyah ini, tentu kita juga akan pikirkan dalam jangka yang panjang,” terangnya. (lie)