Najamudin Minta Pemerintah Peka

Ilustrasi Jamaah Ahmadiyah

SELONG—Mantan anggota DPRD NTB  H. Najamudin Mustofa meminta pemerintah lebih peka terhadap keberadaan Jamaah Ahmadiah yang sempat meresahkan warga di Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, beberapa hari lalu.

“Keberadaan Ahmadiah yang hingga saat ini masih berada di Desa Greneng, merupakan ketidakpekaan pemerintah dalam menanggapi persoalan yang terjadi di desa. Apalagi Jamaah Ahmadiah ini hanya masih terdapat di Sakra Timur saja,” ungkapnya kepada Radar Lombok, Senin  kemarin (10/4).

Dikatakan, Jamaah Ahmadiah yang masih ada saat ini merupakan sisa lama yang timbul kembali dan menyebarluaskan ajaran yang dimilikinya. Dengan kembalinya Jamaah Ahmadiah beberapa tahun lalu, seharusnya pemerintah daerah harus berkoordinasi dengan semua Muspika. Sehingga tidak terjadi gejolak seperti beberapa hari lalu.

Baca Juga :  Tujuh Kecamatan Lotim Langganan Kekeringan

[postingan number=3 tag=”lotim”]

“Jika ini dibiarkan, jamaah ini akan terus berkembang. Karena pemerintah kita sendiri saat ini sangat sibuk dengan urusan yang lain. Maka hal-hal yang demikian dilupakan,” kritiknya.

Seharusnya lanjut Najamudin, melihat Jamaah Ahmadiah ini yang terus berkembang, pemerintah daerah harus berkoordinasi dengan pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan instansi lainya, agar permasalahan seperti ini tidak terjadi.

“Tapi kenapa Lombok Timur tidak seperti ini?. Inilah kelemahan dari  pemerintah yang tidak suka koordinasi dengan Muspika, Camat dan tidak sering ngomong dengan Kapolsek. Di kabupaten, Pak Bupati juga tidak sering ngomong sama Kapolres dan yang lain,” tudingnya.

Jika bicara terkait keberadaan Ahmadiah sambungnya, tentu tak bisa dipindahkan dari Indonesia. Akan tetapi yang perlu dilakukan oleh pemerintah, yakni memberikan pencerahan kepada masyarakat secara persuasif yang dilakukan oleh para ulama dan tokoh agama yang ada.

Baca Juga :  Dispar Berdayakan Peran Pokdarwis

Sebenarnya, bukan hanya pemerintah yang harus terlibat untuk menyadarkan jamaah ini. Akan tetapi para ulama juga harus mengambil peran penting. Namun karena keberadaan jamaah Ahmadiyah ini tidak diketahui, ataupun dinformasikan oleh Negara, sehingga hingga kini ajaran ini terus tersebar.

“Karena kita asyik membangun infrastruktur jalan dan jambatan, pertokoan, dan perkantoran. Kita lupa dengan masalah ini. Padahal yang kita lupakan ini sangat berbahaya, dan bisa merusak masyarakat luas,” sindirnya. (cr-wan)

Komentar Anda