MATARAM – Kelurahan Abian Tubuh, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, sejak dahulu sudah terkenal sebagai pusat produksi olahan pangan berupa tahu. Bahkan tahu produksi masyarakat di Kelurahan Abian Tubuh ini juga sangat digemari oleh masyarakat di Pulau Lombok, karena memiliki cita rasa yang khas, padat, dengan tekstur yang lembut.
Pihak pemerintah pun sangat mengapresiasi produk lokal tersebut, yang terbukti dengan sering diadakannya pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) tahu di Kelurahan Abian Tubuh.
Usaha tahu, hingga kini juga masih sangat menjanjikan. Mengingat permintaan masyarakat di Kota Mataram khususnya, bahkan daerah-daerah lainnya di Pulau Lombok terhadap tahu, setiap hari juga besar.
Selain itu, biaya produksi pembuatan tahu sangat terjangkau, dan bahan baku utamanya, kedelai juga mudah didapatkan. Dimana harga bahan baku kedelai berkisar antara Rp 7 ribu – Rp 8 ribu per kilogram (Kg). “Untuk harga kedelai lokal sekitar Rp 800 ribu per kwintalnya,” kata Maysun, salah satu pengusaha tahu di Abian Tubuh, Selasa kemarin (13/2).
Bahan baku kedelai lokal juga mudah didapatkan, seperti di wilayah Rembiga (Mataram), Sumbawa, Bima, dan Dompu. “Masih lancar kalau untuk bahan baku kedelainya,” tutur Sapi’i, pelaku usaha produksi tahu lainnya.
Hanya saja, perbedaan harga yang terjadi antara harga bahan baku kedelai lokal, dengan impor, masih cukup tinggi. Dimana harga kedelai lokal lebih mahal kalau dibandingkan harga kedelai impor. “Namun kalau untuk kualitas dan rasa tahu, maka bahan baku kedelai lokal masih juara, dibandingkan yang impor,” beber Sapi’i. (cr-dev)