MATARAM–Penangkapan enam orang yang sedang pesta sabu di perumahan Puri Satria No 22 Lingkungan Ampenan Selatan Kecamatan Ampenan, Kamis (5/8) sekitar pukul 09.30 Wita rupanya melibatkan mahasiswa Universitas Mataram (unram). Penangkapan dilakukan oleh Opsnal Subdit II Polda NTB.
Rektor Universitas Mataram (Unram), Prof. H. Sunarpi, memastikan memecat dua orang yang merupakan mahasiswa Unram dari bangku kuliah. “Dua orang mahasiswa Unram itu dipecat, karena telah melanggar surat pernyataan yang telah mereka tandatangani,” tegas Sunarpi , Selasa kemarin (9/8).
Sunarpi menyebut jika dua orang mahasiswa yang positif pengguna Narkoba ditangkap oleh aparat kepolisian itu masih duduk di bangku semester III D3 Perpajakan, Fakultas Ekonomi. Sementara satu mahasiswa yang ditangkap tersebut saat in masih berstatus mahasiswa baru di Fakutlas Kedokteran Unram.
“Karena satu ini belum resmi jadi mahasiswa, maka saya tidak luluskan dari FK Unram,” kata Sunarpi.
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswa Unram, Dr. H Nasir menambakan, sebanyak dua mahasiswa yang diketahui dari D3 Perpajakan satu cowok dan satunya lagi cewek duduk di bangku semester III Fakutlas Ekonomi Unram. Sesuai ketentuan, mereka berdua dipecat secara tidak hormat.
Langkah itu dilakukan pihaknya agar menjadi pelajaran bagi mahasiswa lainnya. Pihak Unram tidak ingin tercoreng gara-gara ulah segelintir oknum mahasiswanya.
Begitu juga dengan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Unram yang juga diketahui positif pengguna Narkoba. Nasir memastikan mahasiswa tersebut tidak diluluskan. Dimana mahasiswa FK Unram tersebut lulus melalui tes jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“Kalau positif narkoba tidak ada maaf. Apalagi mahasiswa lama yang buat pernyataan bermaterai, jika terbukti positif narkoba maka dipecat dengan tidak hormat,” imbuhnya.
Nasir juga memastikan akan melakukan tes narkoba bagi seluruh mahasiswa tanpa ada jadual. Ini dilakukan untuk memastikan mahasiswa Unram terbebas dari barang–barang haram tersebut. (luk)
