Tujuh Siswa SMAN 1 Mataram Positif Covid-19

Suasana SMAN 1 Mataram usai adanya 7 siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.(ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Kasus positif Corona (Covid-19) di lingkungan sekolah di NTB mulai marak. Kali ini, sebanyak tujuh siswa SMA Negeri 1 Mataram terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dihentikan dan kembali menerapkan pembelajaran secara daring atau online.

“Sebanyak 7 siswa SMAN 1 Mataram yang positif Covid-19 itu, tidak berasal dari klaster sekolah. Rata-rata yang positif tersebut berasal dari klaster keluarga,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB H Aidy Furqan kepada Radar Lombok, kemarin.

Dikatakannya, sesuai dengan hasil Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid -19, jika ada yang terkonfirmasi positif, maka segera mengambil langkah-langkah untuk melakukan tracing dan testing dan menutup pembelajaran sementara maksimal 5 kali 24 jam.

Baca Juga :  Mewujudkan Petanian Maju dan Berkelanjutan, KKN Desa Peresak Gelar Sosialisasi dan Praktik Pembuatan Pestisida Nabati

“Anak-anak yang terkonfirmasi positif itu diberi izin sampai sembuh. Untuk siswa lainnya tetap melakukan pembelajaran berikutnya paling cepat tiga hari dinyatakan positif per hari ini,” terang Aidy.

Oleh karena itu, khususnya di SMAN 1 Mataram saat ini pembelajaran dilakukan kembali dengan sistem online untuk tiga hari kedepan.

“Kalau di zona luar Kota Mataram tidak ada laporan, maka silakan tetap melaksanakan PTM penuh. Sedangkan di zona Kota Mataram menggunakan sistem shift walaupun tatap muka penuh, namun bergantian,” jelasnya.

Seperti di SMA Sekotong, SMA Bayan tidak mempunyai koneksi, maka silakan melaksanakan PTM penuh. Sebab yang rawan ini di zona Kota Mataram, sedangkan di luar zona kota silakan beraktivitas PTM penuh.

Baca Juga :  Unram Peringkat 23 THE University Impact Rankings 2022

Terpisah, Kepala Kantor Cabang Dinas Dikbud Mataram-Lombok Barat (Malomba) Lalu Basuki Rahman menyebut, 7 siswa kelas XII yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari hasil tracing dan testing, mereka ini terkonfirmasi dari klaster keluarga dan dari sekolah tidak ada. Dari hasil penelusuran bersama, Satgas Penanganan Covid-19,  sebanyak 7 siswa itu diduga terpapar dari keluarga dan saat beraktivitas di luar sekolah.

“Kita minta supaya prokes diperketat. Saat ini SMAN 1 Mataram belajar online selama tiga hari,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada SMAN 1 Mataram untuk melakukan pembelajaran secara online. Kemudian memperketat Prokes dan jangan sampai ada kerumunan.

“Kita juga sudah minta sekolah untuk menyemprot setiap ruangan,” tandasnya. (adi)

Komentar Anda