Triwulan III, Realisasi Investasi Rp 6,2 Triliun

Triwulan III
INVESTASI : Produksi konsentrat PT Amman Mineral menumpuk selanjutnya proses pengapalan untuk di ekspor.( DOK/RADAR LOMBOK)

Investasi Masih Didominasi Sektor Pertambangan

MATARAM – Realisasi investasi pada 2019 akan sulit tercapai. Pasalnya, sampai akhir triwulan III realisasi investasi di NTB hanya mampu diangka Rp 6,2 triliun. Angka tersebut tentu saja masih rendah, jauh dari target hingga akhir Desember 2019 sekitar Rp 12 triliun.

Dari angka Rp 6,2 triliun realisasi investasi sampai triwulan III 2019, didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yakni sektor pertambangan untuk investasi bahan baku dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

“Investasi di sektor tambang masih mendominasi sampai triwulan III -2019, baru disusul pariwisata,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB H Lalu Gita Aryadi, Kamis (31/10).  

Gita mengatakan, sektor pertambangan dan pariwisata menjadi salah satu sektor pendorong ekonomi. Hal itu terlihat dari realisasi investasi di NTB pada triwulan III- 2019, tercatat diangka Rp 6,2 triliun. Peran dua sektor tersebut terus meningkat.

Menurut Gita, dari berbagai sektor penyumbang ekonomi NTB, sektor tambang dan pariwisatalah yang paling dominan. Mengingat, dampak sejumlah event internasional yang berpusat di NTB. Salah satunya, pagelaran MotoGP 2021 mendatang, hingga beberapa event lainnya

Beralihnya kepemilikan saham mayoritas di PT AMNT dari perusahaan Amerika ke pengusaha lokal Indonesia, maka status penanaman modal asing (PMA) berubah menjadi PMDN. Jika sebelum peralihan status pemegang saham, realisasi investasi didominasi PMA, karena didukung investasi bahan baku pertambangan. Setelah beralih status kepemilikan samah dalam negeri, maka investasinya didominasi PMDN.

Artinya, kinerja realisasi investasi NTB pada 2019 jalan di tempat atau bahkan justru anjlok. Jika beberapa tahun sebelumnya, pada 2016 dan 2017, realisasi investasi total tembus diangka Rp 10 triliun. Sementara itu, di 2019 ini, sampai triwulan III, realisasi investasi kurang meyakinkan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Achris Sarwani mengatakan pendorong ekonomi NTB saat ini masih didominasi sektor konstruksi. Di mana sektor konstruksi ini tumbuh mencapai 11, 13 persen secara year on year.

‘Sektor konstruksi ini menjadi pendorong kedua tertinggi penyumbang pertumbuhan ekonomi NTB,” kata Achris.

Dijelaskannya, pertumbuhan sektor konstruksi ini lebih baik jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Triwulan sebelumnya, sektor ini hanya tumbuh 8,14 persen (yoy). Mengingat, tingginya pertumbuhan ini didorong karena masih berlanjutnya progres pembangunan hunian tetap (huntap).  

“Selain sektor konstruksi, transportasi dan pergudangan juga mengalami pertumbuhan, sebesar 2,37 persen lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, 2,27 persen,” sebutnya. (dev)

Komentar Anda