Triwulan II-2022, Ekonomi NTB Tumbuh 5,99 Persen

Wahyudin (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada triwulan II-2022 dibanding periode yang sama tahun 2021 sebesar 5,99 persen (y-o-y).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM mengatakan Perekonomian Provinsi NTB berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 mencapai Rp39,20 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp25,66 triliun.

“Ekonomi  NTB triwulan II-2022 dibanding triwulan I-2022 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 5,04 persen” ungkap Wahyudin dalam keterangan pers, Jumat (5/8).

Dari sisi produksi, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 34,97 persen. Pertambangan dan Penggalian sebesar 24,11 persen. Sementara itu, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memiliki peran dominan mengalami kontraksi sebesar 0,17 persen. Adapun lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam, yaitu Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 9,49 persen.

Baca Juga :  Pengusaha Tolak Kebijakan Perusahaan Rugi Dikenakan Pajak

Dari sisi pengeluaran, Komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 39,79 persen. Diikuti oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) yang masing-masing tumbuh sebesar 5,86 persen dan 3,10 persen. Sementara itu, komponen impor LN yang merupakan pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran mengalami pertumbuhan sebesar 21,02 persen.

Baca Juga :  Wujudkan Layanan Berkelanjutan, BSI Buka Kantor Cabang Pembantu (KCP) Jakarta Telkom

Wahyudin menjelaskan berdasarkan struktur PDRB NTB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian NTB masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 23,19 persen; diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 19,82 persen; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,18 persen; dan konstruksi sebesar 8,33 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian NTB mencapai 65,52 persen.

“Ekonomi NTB tanpa tambang bijih logam pada triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,47 persen (q-to-q) dan tumbuh 2,32 persen (y-on-y), serta tumbuh 3,67 persen (c-to-c),” jelasnya. (cr-rat)

Komentar Anda