Dari 14 orang tersebut, sebanyak 12 orang berasal dari Lombok Timur. Sedangkan 2 orang lainnya berasal dari Kabupaten Lombok Utara. “Mereka dibawa oleh tekong (calo), itu yang saat ini sedang ditelusuri. Karena saat ditangkap, tekong itu berhasil kabur,” kata Mucharom.
Kepada seluruh masyarakat NTB, Mucharom mengimbau agar tidak mudah tergoda oleh rayuan tekong yang sering turun ke desa-desa. “Kita juga terus lakukan sosialisasi agar masyarakat tidak ada lagi yang jadi TKI illegal. Tapi masih saja ada yang bekeh (tidak mau dengar – red). Padahal untuk menjadi TKI resmi, sudah semakin mudah,” ujar Mucharom. (zwr)
Komentar Anda