Tidak Ada Dana, Dua Nelayan asal NTT Tak Bisa Pulang

H Ridwan Ma’ruf (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYADua nelayan asal Desa Kolorae Kecamatan Raijiu Kabupaten Sabu Raijiu Provinsi NTT akhirnya sembuh dari perawatan di Puskesmas Awang Kecamatan Pujut. Namun, kedua nelayan ini tidak bisa dipulangkan karena tak punya uang. Untuk sementara waktu, mereka dititip di kantor kepolisian sambil menunggu kepastian dari pemerintah.

Kedua nelayan nahas ini bernama Lukas Ludji Gadi dan Leonard Dage Tuka. Kedua nelayan ini sebelumnya terombang-ambing selama tujuh hari tujuh malam di tengah laut dan ditemukan di pesisir pantai Awang Desa Mertak Kecamatan Pujut beberapa waktu lalu.

Kepala BPBD Lombok Tengah, H Ridwan Ma’ruf menyatakan, kedua nelayan ini sudah selesai menjalani perawatan. Namun mereka belum bisa pulang karena tidak memiliki dana. BPBD sendiri masih berkoordinasi dengan pemerintah asal kedua korban untuk mencari solusi terhadap persoalan itu. “Kedua nelayan itu baru beberapa hari sudah keluar dari puskesmas, tapi karena belum bisa dipulangkan makanya sekarang kita titipkan di polsek. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kedua nelayan ini bisa dipulangkan ke kampung halamannya,” ungkap H Ridwan Ma’ruf, Senin (18/7).

Baca Juga :  Konstruksi Jalur Dua Tanjung Ditarget Mei

Ridwan juga mengaku, selama proses perawatan ditangani pihak puskesmas, pihak BPBD juga sudah memberikan dana untuk digunakan belanja kepada para korban. Namun yang menjadi persoalan adalah biaya untuk pemulangan. “Belum ada kepastian kapan bisa dipulangkan karena belum ada dana,’’ katanya.

Ia mengaku, jika dua nelayan  berangkat melaut dari kampung halamannya pada 3 Juli lalu dengan niat untuk melepas jaring dengan sampan. Mereka dari pesisir ke tengah laut pada saat lepas jaring sekitar 10 mil ke tengah.  Begitu selesai melepas jaring ternyata ketika mau balik ke pesisir, tiba-tiba mesin sampannya mati. Pada saat itulah arus keras dan gelombang besar menghantam mereka. Sehingga  sampan dua nelayan ini pecah dan mereka menyelamatkan diri dengan menggunakan gabus.

Baca Juga :  Dewan Apresiasi Program Beasiswa Kedokteran Gratis untuk Tahfiz

Mereka terombang-ambing di laut selama tujuh hari tujuh malam dan terdampar di teluk Awang  Lombok Tengah dan ditemukan nelayan Lombok pada malam hari yakni 10 Juli. Kedua nelayan ini kemudian diselamatkan dan dibawa ke pinggir pesisir Awang pada 11 Juli. Petugas dari tim reaksi cepat (TRC) juga langsung turun memberikan pertolongan kepada para korban. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada solusi dan kita sudah komunikasi juga dengan berbagai pihak untuk nasip dua nelayan ini,” tambahnya. (met)

Komentar Anda