Hal senada dikatakan Reza, wisatawan Jakarta lainnya, menurutnya dari jumlah pantai yang telah dikunjungi, tidak ada satupun pantai yang menjual karcis dengan harga yang tinggi. ”Kita sudah ke Bali. Pengelola hanya menarik uang parkir saja. Alasannya, kalau wisatawan ditarik (karcis), bisa membuat pengunjung jadi berkurang,” jelasnya.
Sementara Fadli, salah satu warga setempat mengatakan, sejak tiga minggu terakhir, sejak dinaikkannya tarif karcis masuk ke Pantai Pink yang sebelumnya hanya Rp 5000. Pengunjung Pantai Pink kini jauh berkurang. Padahal sebelumnya, dalam sehari bisa mencapai 100 pengunjung, baik itu wisatawan lokal, domestik, maupun mancanegara. “Kalau melihat dari pengunjung sebelumnya. Saya rasa tiga minggu terakhir ini berkurang,” akunya.
Hal ini sebelumnya juga dikeluhkan oleh anggota DPRD Lotim, Saprudin, yang dengan tegas bahkan mengaku sangat keberatan dengan pemberlakuan tarif mahal tersebut.
Menurutnya, kondisi ini harus menjadi perhatian serius dinas terkait, terutama Dinas Pariwisata (Dispar) Lotim, dan petugas KPH Rinjani Timur, selaku pihak yang mengelola parkir. “Tingginya tarif yang dikenakan itu membuat kita malu sama tamu yang datang,” kesal Saprudin beberapa hari lalu.