Mengaku Teroris, Oknum Guru Lotim Diperiksa Polisi

Mengaku Teroris, Oknum Guru Lotim Diperiksa Polisi
AKBP Wingky Aditiyo Kusumo (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Kepolisian Resort (Polres) Lombok Timur (Lotim) hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap dua orang yang mengaku sebagai teroris dalam akun media sosial Facebook (FB)-nya. Salah satunya adalah oknum seorang guru swasta yang berasal dari wilayah Kecamatan Keruak, Lotim.

“Untuk oknum guru yang mengaku menjadi anggota teroris itu sudah kita periksa, termasuk yang berasal dari Masbagik. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan lanjutan,” jelas Kapolres Lotim, AKBP Wingky Aditiyo Kusumo kepada Radar Lombok, saat mendampingi Wakapolda NTB memberikan pengobatan gratis di Desa Batu Nampar, Selasa kemarin (4/7).

Dikatakan, berdasarkan keterangan dari oknum guru yang kini mengajar di salah satu SMP di wilayah Keruak, dia mengaku kalau akun Facebooknya itu telah hilang (dihack). Sehingga dia tidak mengetahui kalau ada status yang menyebut dirinya menjadi anggota teroris. Namun demikian pihak kepolisian tetap melakukan pendalaman terhadap oknum guru honorer ini.

Terhadap terduga teroris yang mengaku sebagai anak buah Santoso dalam akun FB-nya ini juga belum ditetapkan statusnya oleh pihak kepolisian. Namun yang jelas, polisi masih mendalami apakah ada orang dibelakangnya.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Waspada Aliran Sesat

“Biar bagaimanapun, hingga tadi malam (Selasa, red) kita masih melakukan pemeriksaan terhadap yang mengaku teroris ini, baik yang berasal dari Masbagik, dan guru honorer, untuk mengetahui motif atau adakah orang luar dibelakangnya, agar kita tidak kecolongan,” tandas Kapolres.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan lanjut mantan Kapolres Lombok Barat ini, dirinya akan selalu memantau di lapangan, termasuk dunia maya yang kerap dijadikan sebagai penyebar isu sara. “Kita juga sudah bekerja sama dengan pihak Polda untuk memberikan sanksi terhadap masyarakat yang menyebar isu sara, apakah nantinya bisa dikenakan UU ITE atau gimana,” ujarnya.

Pihak Kepolisian juga bekerja sama dengan masyarakat dan aparat desa, guna mencegah adanya masyarakat luar yang masuk ke suatu wilayah. Tidak hanya itu, saat ini juga kita sudah memperketat keamanan di semua wilayah.

“Kita harapkan saat ini semua masyarakat mulai dari kepala dusun dan kepala desa untuk mendeteksi adanya orang luar yang mencurigakan. Kalau ada pendatang mencurigakan, segera lapor ke polisi,” pintanya.

Baca Juga :  FKUB Lotim Gelar Rapat Koordinasi

Sementara Camat Keruak, Mustamin Hasyim mengaku terkejut dengan adanya warga yang diperiksa polisi karena mengaku dirinya teroris. Apalagi yang bersangkutan seorang guru, yang seharusnya menjadi contoh bagi anak-anak didiknya. “Kalau memang ada oknum guru yang mengaku dirinya anggota teroris, tentunya kita harus berhati-hati, dan benar-benar diusut apa motifnya,” katanya.

Adanya warga yang diperiksa oleh kepolisian yang berasal dari wilayah Keruak, tentunya pihak kecamatan saat ini akan terus bekerja sama dengan pihak kepolisian dan aparat TNI untuk mendeteksi sedini mungkin terhadap masyarakat yang mencurigakan. ”Intinya kita siap bantu aparat dalam memberikan informasi yang diperlukan,” tegasnya.

Terkait status oknum guru, jika dalam pemeriksaan polisi nanti terbukti menjadi bagian dari teroris, tentu akan diberikan sanksi yang tegas oleh atasannya. ”Kalau sanksinya nanti akan diberikan oleh yang berwenang, dan hukuman yang tegas,” tandas Camat.

Sedangkan Kepala Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Bakesbangpol) Lotim, H. Sudirman yang dihubungi Radar Lombok, hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapannya. (cr-wan)

Komentar Anda