Simulasi kemudian kerucutkan menjadi sekitar 10 nama. Di sini sama, Fauzan Khalid meraih angka 38,5 persen sementara yang lain meraih angka 5 persen ke bawah. Di simulasi empat nama yang menyodorkan nama Fauzan, Izzul Islam, Nauvar F. Farinduan dan TGH Hasanain Juwaini, angka tertinggi diraih oleh Fauzan Khalid dengan angka 42,6 persen, disusul Izzul 6,4 persen, Nauvar F. Farinduan 6,2 persen dan TGH. Hasanain Juwaini 6,1 persen. “ Ada massa mengambang sekitar 38,7 persen, kata Djayadi di hadapan wartawan.
Semakin mengerucut, angka yang belum menentukan pilihan semakin mengerucut. Ini diakibatkan oleh pergerakan para bakal calon melakukan sosialisasi diri. Di simulasi tiga nama, Fauzan meraih 45,7 persen, sementara di simulasi dua nama yakni jika duel antara Izzul Islam, angka Fauzan mencapai 46,7 persen, sementara Izzul meraih 7,0 persen, atau TGH Hasanain yang meraih 8,2 persen.
Djayadi menegaskan bahwa angka ini masih dinamis, tergantung dari pergerakan dan strategi kampanye yang dilakukan oleh masing-masing tokoh di atas. Meski begitu, dengan masa pelaksanaan Pilkada yang kian dekat, angka diperkirakan terjadi pergeseran ke atas maupun ke bawah yang tidak terlalu signifikan.
Apa tanggapan Fauzan Khalid terkait hasil survei ini? Ia tidak memberikan tanggapan panjang lebar. Saat ini katanya, ia fokus bekerja selaku Bupati Lombok Barat. “ Biar masyarakat yang menilai,” ungkapnya saat dihubungi via seluler.
Beragam tanggapan warga terkait hasil survei ini. Pada intinya karena angka warga yang belum menentukan pilihan masih tinggi, maka para calon masih berpeluang memenangkan kompetisi. “ Lagi pula kan waktu Pilkada Lobar masih lama. Bisa saja angka itu berubah drastis. Bisa saja Fauzan Khalid disalib oleh yang lain,” ungkap Nursidi, warga Gerung Lombok Barat.(zul/git)
