Sukses Operasi, Bayi Kembar Siam Segera Dipulangkan

OPERASI: Bayi kembar siam “kaki enam”, Muhammad Karunia, asal di Dusun Tangi, Desa Suangi Timur, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, saat menjalani operasi pemisahan di RSUD NTB beberapa waktu lalu. (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Paska operasi pemisahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, Sabtu (5/8) lalu, dengan kondisi yang terus membaik, bayi kembar siam “kaki enam”, Muhammad Karunia, akan segera dipulangkan.

Direktur RSUD NTB, Lalu Herman Mahaputra mengatakan jika kondisi pasien Muhammad Karunia terus membaik dan stabil. Maka pihak rumah sakit berencana memulangkan Muhammad Karunia ke tempat tinggalnya di Dusun Tangi, Desa Suangi Timur, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, pekan ini.

“Alhamdulillah, Muhammad Karunia ini sesuai namanya Karunia Allah. Progresnya sangat bagus. Masih menunggu, kita upayakan minggu ini bisa pulang. Karena saya lihat hari perhari reportnya sangat bagus,” ungkap dr Jack, sapaan akrab Dirut RSUD NTB, Kamis (17/8).

Dr Jack menjelaskan proses operasi pemisahan bayi delapan bulan ini berjalan dengan sukses. Saat ini, bayi Muhammad Karunia tengah menjalani perawatan intensif di unit perawatan intensif (ICU). Perawatan intensif dilaksanakan untuk memantau perkembangan hasil operasi pemisahan tersebut.

“Kemarin itu lumayan banyak yang harus dikerjakan, terutama dibagian tractus urinariusnya. Itu pemisahan pada organ-organ. Tapi alhamdulilah berkat kekompakan kita semuanya teratasi dengan baik,” jelas dr Jack.

Baca Juga :  Dana Pinjaman Rp 500 Miliar Dicairkan 2022

Bahkan sekarang sambung dr Jack, bayi Muhammad Karunia juga sudah bisa diberikan ASI. Dia berharap agar Muhammad Karunia terus menunjukkan progres yang lebih baik. “Alhamdulillah sudah membaik dan sudah menggunakan ASI. Paling telat minggu depan sudah berkumpul dengan keluarga,” tambahnya.

Kesempatan itu, dr Jack memastikan segala biaya untuk operasi pemisahan pasien yang lahir dengan parasitic ischiopagus conjoined twin itu akan ditanggung pihak RSUD NTB alias gratis. Sehingga dengan keberhasilan operasi pemisahan kembar siam ini, RSUD NTB dapat melakukan operasi kembar siam kedepannya.

“Biayanya gratis. Saya sedikitpun tidak pernah mau berhitung. Karena ini juga menjadi catatan sejarah bagi RSUD Provinsi NTB yang mampu melakukan operasi pemisahan kembar siam, untuk selanjutnya kita bisa melakukan operasi kembar siam,” ujarnya.

Sementara dr Hananto menambahkan, pasien bayi kembar siam Muhammad Karunia dalam kondisi baik. Makan, minum dan buang air besar serta buang air kecil lancar. Namun yang masih perlu diperhatikan adalah perkembangan dari kulit yang ditanam pada tubuh pasien. “Kurang lebih sampai 14 hari dari operasi yang kemarin ini akan kita awasi. Setelah 14 hari kulitnya sudah bagus, baru kita akan kasih pulang pasien itu,” jelasnya.

Baca Juga :  Dewan Minta Proyek KIHT Dievaluasi

Secara umum, pasien tidak mengalami infeksi setelah operasi. Artinya, keberhasilan terhadap operasi pemisahan Muhammad Karunia bisa dikatakan mencapai 90 persen. Hanya saja saat ini tinggal menunggu perkembangan dari kulit bekas operasi.

“Sampai hari ini untuk pengawasan secara khusus memang tidak ada. Untuk perawatan kulitnya langsung kita lakukan oleh TS bedah plastik yang merawatnya,” ucapnya.

Sementara untuk perkembangan anus dan penis sudah bagus. Tapi yang menjadi permasalahan pada pasien Muhammad Karunia adalah penisnya yang terdapat korde atau jaringan ikat yang tumbuh disekitar penisnya. Sehingga penisnya tidak bisa tegak berdiri.

“Inilah nanti yang akan kita koreksi kembali. Kalau untuk kecing alhamdulillah sejauh ini buang air kecilnya normal. Jadi perawatannya kurang lebih tinggal satu minggu lagi bisa pulang. Kalau kulitnya bermasalah kita bisa evaluasi. Takutnya kalau pasien di rumah orang tua tidak bisa evaluasi. Makanya kita tetap perhatikan selama di rumah sakit,” pungkasnya. (rat)

Komentar Anda